Unpad, Bio Farma, dan BPPT Kembangkan Hijauan Makanan Ternak Berkualitas

makanan ternak
Kiri ke kanan: SEVP Human Capital & Compliance Bio Farma Disril Revolin Putra, Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian BPPT Dudi Iskandar, dan Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Prof. Dr. Hendarmawan menandatangani Perjanjian Kerja Sama pengkajian dan pengembangan hijauan makanan ternak bernutrisi tinggi di area Kebun Rumput Bio Farma, Cisarua, Lembang, Selasa (30/3). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 30/3/2021] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan PT. Bio Farma dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terkait pengkajian dan pengembangan hijauan makanan ternak bernutrisi tinggi untuk pakan kuda ternak.

Kerja sama diwujudkan melalui Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Prof. Dr. Hendarmawan dengan SEVP Human Capital & Compliance Bio Farma Disril Revolin Putra serta Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian BPPT Dudi Iskandar di area Kebun Rumput Bio Farma, Cisarua, Lembang, Selasa (30/3).

Dalam sambutannya Disril menjelaskan, sebagai BUMN yang bergerak di bidang produksi vaksin dan serum, Bio Farma memerlukan kerja sama dengan berbagai sektor. Kerja sama ini dilakukan untuk menghasilkan produksi serum yang berkualitas.

Untuk memproduksi serum, Bio Farma memerlukan media produksi biologis berupa hewan kuda yang berkualitas. Untuk bisa menjadikan kuda ternak tersebut berkualitas, dibutuhkan makanan dengan kandungan gizi yang tinggi.

Karena itu, kerja sama dengan BPPT dan Unpad ini bertujuan untuk mengembangkan master seed rumput berkualitas. Kerja sama pengkajian ini juga terbuka sebagai media pembelajaran mahasiswa, utamanya mahasiswa di Fakultas Peternakan Unpad.

“Pengembangan rumput ini pertama kali di Indonesia. Kami bisa kembangkan kembangkan konsep rumput yang bisa bermanfaat bagi masyarakat,” kata Disril.

Sementara itu, Prof. Hendarmawan mengapresiasi aktivitas kerja sama ini. “Unpad menyambut baik aktivitas yang berkaitan dengan riset, dan tentunya ada satu bagian penting, yaitu hilirisasi,” ujarnya.

Menurutnya, kerja sama riset terkait pengembangan hijauan makanan ternak untuk pakan kuda ini sangat bermanfaat bagi petani. Pasalnya, sebagian besar petani maish kesulitan dalam mengembangkan hijauan untuk pakan ternak berkualitas.

“Harapannya, tidak hanya rumputnya. Ke depan bagaimana kreasi inovasi masyarakat setelah hasil ternaknya baik,” kata Prof. Hendarmawan.

Kerja sama ini dilaksanakan oleh tim peneliti Dr. Mansyur, S.Pt., M.M., dari Fakultas Peternakan Unpad.*

Share this: