Dirjen Dikti Apresiasi Program “Unpad Wellness”

Dirjen Dikti Kemendikbud RI Prof. Nizam Prof. Nizam, PhD, didampingi Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti, Dekan Sekolah Pascasarjana Dr.med. Setiawan, dr., dan Wakil Dekan Sekolah Pascasarjana Dr. R. Ira Irawati, M.Si., berfoto bersama usai mengunjungi kampus Sekolah Pascasarjana Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Senin (1/3). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id] Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atau Dirjen Dikti Kemendikbud RI Prof. Nizam, PhD, mengapresiasi adanya program peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup warga Universitas Padjadjaran bertajuk “Unpad Wellness”.

“Lahirnya Kampus Merdeka yang tangguh memerlukan ekosistem kampus yang sehat, aman, dan nyaman,” kata Dirjen Dikti saat melakukan kunjungan kerja ke kampus Sekolah Pascasarjana Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Senin (1/3).

Konsep kampus sehat, aman, dan nyaman (SAN) akan memungkinkan warganya mampu mengembangkan potensinya secara optimal. Dengan demikian, diperlukan adanya model holistic wellness di perguruan tinggi.

Model ini, kata Dirjen Dikti, tidak hanya mendorong warga kampus sehat, tetapi juga mampu mengembangkan diri. Model ini akan membangun lingkungan yang memerdekakan potensi setiap warga kampus

“Sehat fisiknya, mentalnya, spiritualnya, serta sehat sosialnya, lingkungannya, dan finansial,” ujarnya.

Direktorat Jenderal Dikti sendiri berkomitmen untuk mengembangkan kebijakan kampus sehat bagi perguruan tinggi. Kebijakan ini mencakup kampus sehat secara holistik, aman dari tindak perundungan dan kekerasan, serta bebas dari narkoba, intoleransi, dan radikalisme.

“Kita harus membangun kampus yang saling asah, asih, dan asuh, dan memiliki komunikasi yang harmonis antar dosen, mahasiswa, dan karyawan,” ujar Dirjen Dikti.

Kafe Sehat

Sebagai pelengkap dari implementasi program “Unpad Wellness” adalah mengembangkan kafe sehat di lingkungan kampus. Salah satu yang menjadi percontohan kafe sehat adalah di kampus Sekolah Pascasarjana.

Dekan Sekolah Pascasarjana Unpad Dr.med. Setiawan, dr., menjelaskan, salah satu komponen untuk menerapkan hidup sehat adalah pemilihan makanan yang juga sehat. Karena itu, kafe sehat ini menjadi contoh bagaimana penyajian makanan komersial yang memperhatikan nutrisinya.

“Di kafe ini, kita melakukan analisis dari menu kantin yang ada oleh para ahli gizi,” ujar Setiawan.

Analisis dilakukan untuk menghitung jumlah kalori dari setiap menu makanan, bagaimana cakupan angka kebutuhan gizinya, hingga bagaimana kadar nutriennya. Hasilnya, makanan yang dijual di kafe ini sudah dipastikan sehat dan memenuhi angka kebutuhan gizi.

“Insyaallah keseluruhan (makanan) sesuai dengan target kalori. Misalnya kalau orang makan 3 kali sehari dengan jumlah kalori yang dicapai 1800, maka kita harapkan sekali makan itu tidak lebih dari 700 kalori,” papar Setiawan.

Kafe sehat di kampus Sekolah Pascasarjana Unpad sendiri dibuka sesuai jam operasional kantor di hari kerja. Diharapkan,  kafe ini bisa menjadi model kantin sehat di lingkungan kampus Unpad.

“Tentunya kita harapkan ada layanan untuk dosen, mahasiswa, tendik ataupun tamu dengan standar makanan minuman yang sehat,” kata Setiawan.*

Share this: