Konsorsium SAMS Unpad Paparkan Hasil Penelitian di Bidang IoT Perlebahan

Rilis

peneliti utama SAMS UnpadDr. Dwi Purnomo, M.T., saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk “Beekeeping Then & Now” bagian dari “Festival Lebah Madu” atau “Bee Fest”, 22 November lalu.*

[unpad.ac.id, 9/12/2020] Konsorsium riset internasional “Smart Apiculture Management Services (SAMS) yang diikuti Universitas Padjadjaran sejak awal 2018 sudah mencapai akhir proyek di pengujung tahun 2020.

Guna mendiseminasikan hasil riset SAMS, khususnya yang dilakukan anggota konsorsium asal Indonesia terkait penerapan teknologi IoT di bidang apikultur, Unpad bersama CVPI, The Local Enabler, dan Labtek Indie menggelar “Festival Lebah Madu” atau “Bee Fest” secara virtual pada 21-22 November lalu.

Acara ini diikuti oleh 118 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta berasal dari kalangan mahasiswa yang tertarik dengan teknologi perlebahan, wirausahawan, peternak lebah, dotsen, hingga pemerintah.

Acara “Bee Fest” terdiri dari tiga rangkaian webinar. Webinar pertama bertema “Creating Social Impact through Internet of Things Live Discussion” digelar pada 21 November dengan narasumber Dr. Andry Alamsyah M.Sc., dari Asosiasi Ilmuwan Data Indonesia dan Anshory Muslim dari eFishery serta dimoderatori Amanda Mita dari Labtek Indie.

[irp]

Pada webinar ini, peserta diajak berdiskusi secara langsung mengenai teknologi IoT secara umum dan pemanfaatannya untuk kemajuan sosial. Rangkaian pertama ini diikuti oleh 71 peserta.

Pada hari kedua, “Bee Fest” dilanjutkan dengan webinar bertajuk “Beekeeping Then & Now”. Narasumber pertama, Dr. Ramadhani Eka Putra, PhD, selaku Dosen Institut Teknologi Bandung memaparkan mengenai budidaya lebah madu dan potensinya di Indonesia.

Pembahasan berlanjut mengenai konsep urban beekeeping yang diusung oleh Bandung Bee Sanctuary, sebuah bisnis penangkaran lebah berbasis wisata edukasi yang digagas Unpad melalui proyek SAMS dengan narasumber Dr. Dwi Purnomo, M.T., selaku peneliti utama SAMS Unpad dan Yoga Restu Nugraha, S.H.Int. selaku CEO dari Bandung Bee Sanctuary.

Sebanyak 96 peserta webinar juga diajak untuk mengikuti pemaparan tentang pemantauan otomatis aktivitas lebah apis cerana menggunakan pemrosesan citra yang dibawakan oleh Dr. Tony Sumaryada dari Institut Pertanian Bogor.

Webinar hari kedua ditutup dengan “What You Can Do with IoT: Its Positioning in Beekeeping Live Discussion”. Sesi ini secara khusus membahas peran IoT dalam perlebahan Indonesia.

Peserta dengan aktif turut berdiskusi dengan para narasumber yang berkecimpung dalam bidang IoT perlebahan, di antaranya adalah Budi Rahardjo dari STEI ITB, Rois Solihin dari Calakan dan Fakhri Rido dari Labtek Indie yang juga Head Engineer SAMS Indonesia.

[irp]

Tidak berhenti sampai di sana, para peserta Festival Lebah Madu ini diajak untuk melahirkan ide tentang kondisi perlebahan Indonesia saat ini dan kedepannya dengan mengisi kuesioner melalui link https://bit.ly/idelebah2020.

Tim SAMS Unpad berencana memublikasikan kumpulan ide tersebut. Ideasional diharapkan dapat menjadi acuan dan bahan pertimbangan bagi seluruh pemangku kepentingan dunia perlebahan dalam memajukan perlebahan Indonesia.

Rangkaian acara ini diadakan dalam rangka membumikan isu IoT yang masih belum dikenal dalam dunia perlebahan Indonesia dan acara ini pun dimaksudkan untuk menjadi jembatan acara menuju “Final Conference SAMS: ICT in Apiculture”. Konferensi SAMS yang diadakan secara internasional ini adalah diseminasi akhir perjalan riset seluruh anggota konsorsium SAMS.(arm)*

Share this: