Konsisten dalam Manajemen Waktu Antarkan Muntazhar Nur Syabana Jadi Wisudawan Terbaik Unpad

Muntazhar

Laporan oleh Artanti Hendriyana

wisudawan terbaik unpad
Muntazhar Nur Syabana, wisudawan dari Prodi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran.*

[unpad.ac.d, 5/11/2020] Konsisten dalam memanajemen waktu yang baik membuat Muntazhar Nur Syabana memiliki prestasi akademik gemilang. Muntaz merupakan lulusan Prodi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran yang terpilih menjadi wisudawan terbaik program Sarjana pada Wisuda Gelombang I TA 2020/2021 yang digelar secara daring, Kamis (5/11).

“Saya biasanya belajar dengan menerapkan metode manajemen waktu. saya biasa membuat to do list bulanan, mingguan, dan juga harian. dengan metode seperti itu, saya akan bisa tahu kapan saja waktu kosong yang saya miliki sehingga saya bisa mengisi waktu kosong tersebut dengan kegiatan yang bermanfaat yang terencana,” ungkap Muntaz saat dihubungi Kantor Komunikasi Publik Unpad, Kamis (5/11).

Terpilh menjadi wisudawan terbaik Unpad merupakan hal yang tidak ia sangka sebelumnya. Muntaz pun berkeyakinan bahwa predikat ini diraih bukan semata kerja kerasnya saja, tetapi juga dukungan dari sekitarnya.

“Menjadi seorang wisudawan terbaik Unpad tentunya menambah tanggung jawab saya untuk menjadi pribadi yang benar-benar bisa merepresentasikan Unpad, karena sekarang saya adalah wajah Unpad. Wajah dari para wisudawan unpad yang saya yakini sebetulnya masih banyak yang lebih baik dan lebih layak mendapatkan predikat ini,” ujarnya.

Sejak awal kuliah, Muntaz memang memiliki target untuk lulus tepat waktu dengan IPK yang baik. Hasilnya, pada 20 Juni 2020 lalu, Muntaz lulus dengan IPK 3,73 dengan masa studi 2 tahun 11 bulan. Ia menyelesaikan sudinya dengan skripsi berjudul “Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Ar-Rajul Al-Lazi Amana Karya Najib Kailani (Kajian Psikologi Analitik Carl Gustav Jung)”.

“Saya mempunyai target khusus sehingga saya bisa lulus tepat waktu dan IPK yang baik. Sejak saya menjadi mahasiswa baru di Unpad pada tahun 2017 lalu, saya langsung membuat rencana aktivitas yang akan dilakukan selama kuliah, terutama dalam bidang akademik,” ungkapnya.

Muntaz yang pernah menjadi Kepala Departemen Advokasi Pelayanan Mahasiswa BEM Kema Unpad 2019 dan Ketua Pelaksana Ospek Jurusan Sastra Arab 2018 ini merupakan peraih Bright Scholarship dari Yayasan Baitul Maal Bank BRI pada tahun 2018-2020.

Selain itu, Muntaz juga merupakan salah satu mahasiswa terpilih pada NUS Enterprise Summer Programme on Entrepreneurship, Singapore tahun 2020, Delegasi Pertukaran Mahasiswa Tanah Air (Permata-Sakti) ke Universitas Hasanuddin, Makassar (2019), dan Delegasi Self-Development Program Kadersurau goes to Malaysia, YBM BRI (2019).

Kuliah di Sastra Arab Unpad pun memiliki kesan tersendiri bagi Muntaz. Menurutnya, studi di Sastra Arab Unpad sangat menarik terutama materi mengenai geopolitik dan kebudayaan yang membuat pembelajaran bukan hanya terbatas pada bahasa saja.

Muntaz saat mengikuti wisuda secara daring di rumahnya.*

Ia juga tertarik pada topik karya sastra Arab yang menguak makna-makna tersembunyi dalam setiap karyanya.  Selain itu, ia juga senang mempelajari bagaimana pemikiran yang berkembang di timur tengah sejak zaman dahulu melalui karya sastranya.

“Juga di dalam sastra, kita bisa belajar bidang keilmuan lainnya seperti sosiologi sastra, psikologi sastra, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Setelah lulus, Muntaz berharap ilmu yang ia dapatkan selama kuliah menjadi suatu kebermanfaatan yang bisa dirasakan oleh masyarakat luas. Ia sendiri memiliki motto hidup “sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain”.

“Maka, kelulusan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan kebermanfaatan yang lebih luas,” ujarnya.

Muntaz juga memiliki keinginnan untuk menjadi pengajar dan memiliki lembaga pendidikan gratis bagi masyarakat tidak mampu. Sejak beberapa bulan lalu, Muntaz pun memberikan bimbingan belajar gratis bagi para pemuda di daerahnya, di Kabupaten Garut.

“Harapan jangka panjang adalah saya ingin mempunyai lembaga pendidikan sebagai wadah pemberdayaan masyarakat khususnya pemuda yang tidak memungut biaya sedikitpun,” harapnya.(arm)*

Share this: