Ikuti Program Permata-SAKTI, 392 Mahasiswa Akan Belajar di Unpad

Laporan oleh Arif Maulana

permata-sakti
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti memberikan arahan kepada mahasiswa peserta program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (Permata-SAKTI) Kemendikbud 2020 dalam acara Penerimaan Mahasiswa Permata-SAKTI Kampus Merdeka-Merdeka Belajar Unpad yang digelar secara virtual, Jumat (18/9) siang.*

[unpad.ac.id, 18/9/2020] Universitas Padjadjaran menerima 392 mahasiswa dari 26 perguruan tinggi di Indonesia melalui program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (Permata-SAKTI) Kemendikbud 2020.

Selama satu semester, mahasiswa program Permata-SAKTI 2020 akan mengikuti perkuliahan di Unpad dengan sistem alih kredit. Sebanyak 7 mata kuliah dari 4 fakultas di Unpad akan diikuti mahasiswa dengan menggunakan metode perkuliahan secara daring melalui aplikasi pembelajaran daring (LiVE) Unpad.

Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Unpad Mohamad Fahmi, PhD, mengatakan, pada tahun ini Unpad menjadi salah satu perguruan tinggi yang banyak menerima mahasiswa program Permata-SAKTI.

Hal ini dipengaruhi oleh situasi pandemi Covid-19 yang mendorong perkuliahan menggunakan sistem virtual.

“Teknologi informasi membuat jumah mahasiswa menjadi tidakterbatas oleh ruangan kelas,” ujar Fahmi dalam acara Penerimaan Mahasiswa Permata-SAKTI Kampus Merdeka-Merdeka Belajar Unpad yang digelar secara virtual, Jumat (18/9) siang.

(baca juga: Tidak Hanya Kuliah, Peserta Program Permata Juga Aktif di Organisasi Kemahasiswaan)

Fahmi menjelaskan, jumlah pendaftar program Permata-SAKTI ke Unpad mencapai 519. Namun, pihaknya melakukan seleksi sesuai dengan syarat yang ditetapkan Kemendikbud.

Berbagai syarat tersebut meliputi mahasiswa peserta program telah menginjak semester 5 atau 7, serta hanya menerima mahasiswa yang berbeda wilayah dengan Unpad.

“Dengan berat hati kami drop pendaftar yang masih di semester 3, serta kami juga terpaksa keluarkan pendaftar dari wilayah barat (area wilayah Unpad),” jelasnya.

(baca juga: Sastra Jepang Unpad Raih Program Bantuan Model CoE Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Kemendikbud)

Lebih lanjut Fahmi mengatakan, Unpad merupakan salah satu perguruan tinggi yang menginisiasi program Permata pada 2014. Tidak hanya sebagai penerima, Unpad juga mengirimkan 21 mahasiswanya untuk mengikuti program Permata-SAKTI di 15 perguruan tinggi se-Indonesia.

Bangun Jejaring

Acara penerimaan mahasiswa Permata-SAKTI di Unpad juga dihadiri Direkur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Prof. Aris Djunaidi. Menurutnya, program Permata-SAKTI salah satunya bertujuan untuk meningkatkan wawasan mahasiswa.

“Ini kebijakan baik, diharapkan Anda bisa menambah kompetensi lain, serta bisa belajar dengan budaya dan academic environment di perguruan tinggi lain,” kata Prof. Aris.

(baca juga: Lima Mahasiswa Asing Akan Lakukan Riset di Fakultas Farmasi Unpad)

Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti mengatakan, keikutsertaan mahasiswa dalam program Permata-SAKTI bukan sekadar merasakan sistem pembelajaran di perguruan tinggi lain. Hal penting yang harus diperhatikan adalah mahasiswa mampu membangun jejaring.

“Semoga setelah mengikuti program Permata-SAKTI, teman-teman di perguruan tinggi lain maupun di Unpad harus tetap dipelihara sebagai kolega. Kalau bisa punya dan hafal teman satu kelasnya itu akan sangat luar biasa,” pesan Rektor.

Acara penerimaan ini juga dihadiri secara virtual oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof. Dr. Zaenuri. Unnes menjadi perguruan tinggi terbanyak yang mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di Unpad melalui program Permata-SAKTI 2020.*

Share this: