Tim KKN Unpad Kembangkan Aplikasi “Bentala Aksa” untuk Penginderaan Jauh

Suasana sosialisasi

Rilis

kkn unpad
Suasana sosialisasi portal “Bentala Aksa” karya tim KKN Universitas Padjadjaran di kampus PSDKU Unpad, Pangandaran, Rabu (5/8).*

[unpad.ac.id, 10/8/2020] Tim KKN Unpad “Bentala Aksa” melakukan sosialisasi mengenai portal buatan mereka, Bentala Aksa kepada sejumlah kantor kedinasan di wilayah Pangandaran, di Kampus PSDKU Unpad, Pangandaran, Rabu (5/8). Aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk  pemetaan potensi pertanian di wilayah Jawa Barat, terutama Desa Cintaratu dan Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik (KKP) Unpad, disebutkan bahwa aplikasi ini menggunakan teknologi penginderaan jauh atau remote sensing untuk mengamati keadaan bumi dari jauh melalui satelit.

Tim Bentala Aksa sendiri terdiri dari 14 mahasiswa dari berbagai fakultas, dengan dosen pembimbing lapangan Dr. Irwan Ary Dharmawan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

(baca juga: Tim KKN Unpad Angkat Potensi Manggis)

Konsep smart farming yang digunakan Bentala Aksa mengandalkan teknologi remote sensing menggunakan Google Earth Engine (GEE) sebagai sumber data set. Aplikasi ini memungkinkan pengguna dapat melihat peta persebaran lahan pertanian berdasarkan indikator-indikator tertentu, ditandai dengan perbedaan warna pada setiap elemen di dalam peta. Misalnya, penandaan warna hijau pada wilayah yang memiliki tanah yang subur.

Untuk menggunakannya, penguna dapat langsung mengunjungi website Bentala Aksa di http://grid.unpad.ac.id/~ba.

Dalam aplikasi tersebut, pengguna juga dapat melihat potensi dua komoditas dalam satu waktu, sehingga dapat melakukan perbandingan secara bersamaan tanpa mengubah pengaturan dari awal atau reset.

(baca juga: Usaha Rintisan Dapat Terus Tumbuh Meski Didera Pandemi)

Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan pemerintah maupun masyarakat wilayah Jawa Barat mampu memaksimalkan hasil pertanian di wilayahnya dengan mengetahui terlebih dahulu potensi tanamannya.

“Meskipun kami berasal dari latar belakang fakultas yang berbeda, Alhamdulillah ini tidak menghalangi kami untuk bisa bekerja sama dengan baik. DPL-nya juga sangat suportif sehingga kami pun semangat mempelajari hal baru di luar bidang studi kami. Walau pada awalnya sempat kesulitan karena remote sensing ini masih asing di telinga kami,” ujar koordinator tim publikasi KKN Bentala Aksa, Aliyya yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi.

Pada kegiatan sosialisasi tersebut, Irwan juga memaparkan materi “Teori dan Aplikasi Remote Sensing”. Ia menjelaskan bahwa tantangan terbesar dalam remote sensing adalah pengolahan data yang sangat besar sehingga diperlukan spesifikasi komputer yang sangat tinggi. Teknologi komputasi awan (cloud computing) GEE turut memudahkan dalam mengembakan platform yang ia dan tim KKN kembangkan.

(baca juga: Pertanian Indonesia Harus Akrab Teknologi)

Selain Irwan, bertindak sebagai pembicara dosen Fakultas Pertanian Unpad Dr. Muhammad Amir Solihin dengan materi  “Aplikasi Remote Sensing untuk Sektor Pertanian”. Dalam paparannya dijelaskan bahwa dengan teknologi remote sensing, indeks vegetasi suatu lahan dapat ditentukan. Selain itu, dari citra yang dihasilkan juga dapat diketahui tingkat kesuburan suatu tanaman.

Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah pejabat dan staf dari berbagai instansi di Kabupaten Pangandaran, seperti Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas PUTRPRKP, serta perwakilan dari Desa Cintaratu dan Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi.

“Kami merasa bersyukur ada inisiatif dari mahasiswa Unpad kaitannya dengan kajian seperti ini, kaitan dengan pertanian. Mudah-mudahan hasil ini menjadi pedoman bagi pemerintah daerah khususnya dinas pertanian untuk mengembangkan komoditas-komoditas yang akan dikembangkan di Kabupaten Pangandaran,” ujar Maman selaku Kabid Perekonomian Bapedda Kabupaten Pangandaran saat menyampaikan sambutannya.(art)*

 

 

 

Share this: