Laporan oleh Artanti Hendriyana

sri hartini kariadi
Rektor ke-11 Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad membawa foto almarhumah Guru Besar Fakultas Kedokteran almarhumah Prof. Dr. Sri Hartini KS Kariadi, dr., SpPD-KEMD, selepas upacara pelepasan yang digelar di Masjid Al-Jihad Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (17/8). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 17/8/2020] Universitas Padjadjaran kembali berduka. Guru Besar Fakultas Kedokteran Prof. Dr. Sri Hartini K.S. Kariadi, dr., SpPD-KEMD meninggal dunia pada usia 79 tahun di Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung, Minggu (16/8) kemarin.

Almarhumah dilepas Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita beserta segenap sivitas akademika dan kerabat di Masjid Al-Jihad Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (17/8).

Guru besar pada bidang Ilmu Penyakit Dalam Unpad ini lahir di Martapura, 26 November 1940. Ia menempuh pendidikan kedokteran di Unpad pada 1959-1967, dilanjutkan program Spesialis Ilmu Pentakit Dalam pada 1969-1975, Konsultan Endokrinologi pada 1986, dan meraih gelar Doktor pada 1992.

Prof. Sri Hartini Kariadi tercatat aktif dalam sejumlah organisasi. Ia merupakan salah satu orang yang terlibat dalam pendirian Persatuan Diabetes Indonesia (Persadi kemudian berubah menjadi Persadia) pada Juli 1986.

Ia juga aktif di Persatuan Diabetes Bandung (PDB) yang betubah nama menjadi Persadia Cabang Bandung, dan pernah menjadi ketua pada 1981-1997. Pada tahun 1994, ia mengantarkan Persadia menjadi anggota International Diabetes Feseration (IDF).

Pada 1997, Guru Besar yang akrab disapa Meity ini mulai menjabat sebagai Ketua Cabang Bandung Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Selain itu, ia juga pernah menjadi Penanggung Jawab dan Pimpinan Redaksi Majalah Kedokteran Bandung (MKB) dan Kepala Instansi Rawat Jalan RS Hasan Sadikin Bandung.

Almarhumah juga dikenal menyukai olahraga dan seni. Di bidang olahraga, ia sangat menyukai golf. Sementara di bidang seni, ia pernah menjadi pemain bas di Band Wanita Saptawati dan menjadi pemain biola pada sebuah orkes seni di Bandung

Ia juga gemar melukis. Pernah belajar melukis dari seniman Barli Sasmitawinata, Prof. Sri beberapa kali mengikuti pameran lukisan. Almarhumah merupakan putri dari dokter sekaligus pahlawan nasional Indonesia dr. Kariadi yang namanya saat ini digunakan sebagai nama Rumah Sakit Pusat di Semarang.(arm)*

 

Share this: