Laporan oleh Arif Maulana

Petugas melakukan tes cepat (rapid test) kepada pegawai Unpad dalam pemeriksaan yang dilakukan di GOR Santika Unpad Kampus Jatinangor, Sabtu (11/7). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 14/7/2020] Sebanyak empat warga Universitas Padjadjaran dinyatakan negatif virus Corona setelah menjalani tes swab  di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat di Bandung, Senin (13/7) lalu. Empat orang tersebut merupakan pegawai Unpad yang sebelumnya dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test yang digelar di kampus Jatinangor, Sabtu (11/7).

Informasi hasil tes swab ini disampaikan langsung Ketua Satgas Covid-19 Unpad Dr. med. Setiawan, dr., AIFM, Selasa (14/7). Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan kampus Unpad masih kondusif dari penyebaran Covid-19, meskipun tengah digunakan sebagai lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

“Dengan tes sampling kemarin, kita cukup optimistis bahwa dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat serta sistem monitoring dan respons yang baik, di antaranya melalui Amari, bisa menepis risiko,” ujar Setiawan.

Setiawan mengatakan, keempat pegawai tersebut tidak diperlukan isolasi mandiri. Didasarkan atas hasil swab serta tidak adanya gejala yang dirasa, Satgas Covid-19 Unpad berkeyakinan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan sehat.

Walau dinyatakan kondusif, upaya preventif tetap dilakukan. Setiawan yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Unpad ini menjelaskan, protokol kesehatan harus dipatuhi.

“Prinsip yang harus dipegang oleh setiap warga Unpad adalah 3M: menjaga jarak (physical distancing), penggunaan masker, dan mencuci tangan yang sering. Kita pun perlu membatasi interaksi dengan orang lain dari segi waktu kontak, dan tempat kontak,” paparnya.

Menurut Setiawan, waktu kontak diupayakan sesingkat mungkin. Sementara tempat kontak diupayakan dalam ruangan yang berventilasi baik atau di luar ruangan. Selain itu, kebersihan lingkungan kerja harus tetap dijaga.

“Mari selalu ingat prinsip pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Patuhi dan laksanakan protokol kesehatan, jaga kondisi kesehatan kita dengan aktif berolah raga, gizi seimbang, istirahat cukup, kurangi stress, rajin beribadah dan berdoa,” jelasnya.

Setiawan juga menyarankan bagi pegawai ataupun peserta UTBK yang akan memasuki kampus diharapkan untuk mengisi aplikasi Amari. Hal ini diwajibkan apabila yang bersangkutan memiliki keluhan atau gejala untuk segera mengisi Amari, agar dapat direspons sesuai keluhannya.

Menurutnya, Amari dikembangkan untuk merespons partisipan yang memiliki gejala serta kecurigaan kontak dengan yang terduga atau terkonfirmasi Covid-19.

Pada Sabtu (11/7) lalu, sebanyak 184 orang menjalani tes cepat (rapid test) di kampus Unpad, Jatinangor. Peserta rapid test tidak hanya berasal dari kalangan panitia/petugas UTBK, tetapi juga peserta UTBK yang dipilih secara acak berdasarkan wilayah asalnya.

Kegiatan uji cepat ini merupakan program dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jabar yang mengadakan sampling test di setiap perguruan tinggi yang menjadi lokasi ujian UTBK di Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, hanya ada lima peserta rapid test yang direkomendasikan untuk melakukan tes lebih lanjut, sedangkan sisanya dinyatakan nonreaktif.

Setiawan menjelaskan, kelima peserta tersebut terdiri dari 4 pegawai Unpad dan satu peserta UTBK. Peserta tersebut bersama kerabatnya sudah dilakukan tes swab oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Senin (13/7). Sampai berita ini diturunkan, masih dilakukan pemeriksaan PCR terhadap sampel swab yang bersangkutan, sehingga tim Satgas Covid-19 Unpad belum menerima hasil dari tes tersebut.*

Share this: