Laporan oleh Arif Maulana

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar “Harmoni Mewujudkan Adaptasi Kenormalan Baru dalam Perspektif Komunikasi”, Rabu (1/7).*

[unpad.ac.id, 1/7/2020] Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mendorong masyarakat Indonesia beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19. Ini disebabkan, pandemi Covid-19 belum dapat dipastikan kapan akan berakhir.

“Adaptasi bukan berarti kita menyerah, tetapi harus mampu menyesuaikan dengan cara menaati protokol kesehatan. Protokol kesehatanlah harga mati,” ujar Doni Monardo saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar “Harmoni Mewujudkan Adaptasi Kenormalan Baru dalam Perspektif Komunikasi”, Rabu (1/7).

(baca juga: Adaptasi Kebiasaan Baru di Unpad, Protokol Kesehatan Diperketat)

Acara yang merupakan bagian dari seri Webinar Komuniaksi ini juga sekaligus menjadi acara pembuka peringatan Dies Natalis ke-60 Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad.

Doni menjelaskan, perlu strategi yang baik untuk mendorong masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Walau masyarakat sudah mengetahui apa saja protokol kesehatan yang wajib dilakukan di masa pandemi, masih banyak yang belum diterapkan dengan baik.

Pola penanganan pandemi Covid-19 harus disesuaikan dengan karakteristik Indonesia. Doni Monardo mengungkapkan, setiap kabupaten/kota di Indonesia memiliki karakteristik tingkat ancaman Covid-19 yang berbeda.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, upaya preventif fokus dilakukan dibanding upaya medis. Melihat kapasitas fasilitas dan tenaga medis yang terbatas, upaya preventif bertujuan untuk mengurangi bertambahnya pasien baru di rumah sakit.

(baca juga: Ini Protokol Khusus UTBK di Kampus Unpad)

Modal penanganan Covid-19 bersumber pada kolaborasi yang kuat. Doni Monardo menjelaskan, kolaborasi dengan sejumlah ahli dilakukan salah satunya untuk mempercepat laju informasi ke masyarakat.

“Presiden sudah menyampaikan untuk melibatkan sejumlah tokoh di daerah, karena untuk menyampaikan informasi ke masyarakat tidak mudah,” katanya.

Fikom Unpad bagi Doni memiliki peran penting untuk bersinergi dengan pemerintah. Kemampuan komunikasi untuk mentransformasikan kebijakan pemerintah hingga sampai ke masyarakat sangat penting.

“Kalau kita tidak memanfaatkan pakar komunikasi, mungkin akan susah,” ujar Doni Monardo.

Webinar yang dibuka secara resmi oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti ini menghadirkan dua pembicara lainnya, yaitu Motivator Nasional Aqua Dwipayana dan Relawan Gugus Tugas Covid-19 Savero K. Dwipayana. Acara dipandu oleh moderator Dr. Hadi Suprapto Arifin, M.Si.*

Share this: