Unpad Peroleh Pinjaman Mobile Lab BSL-3 dari Bio Farma

Laporan oleh Erman

ridwan kamil; Rina Indiastuti; Lab BSL3; unpad; covid;
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Rektor Univeristas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti, dan Direktur Pemasaran dan Penelitian Bio Farma, Sri Harsi Teteki, dr., M.Kes., usai meninjau Mobile Laboratorium Bio Safety Level 3 (BSL3) di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Jl. Eijkman Bandung, Jumat (12/6). Unpad mendapat pinjam pakai Mobile Laboratorium Bio Safety Level 3 (BSL3) buatan PT. Bio Farma (Persero) untuk membantu mempercepat diagnosis dan penanganan Covid-19 di Jawa Barat. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 12/6/2020] Universitas Padjadjaran mendapat pinjam pakai Mobile Laboratorium Bio Safety Level 3 (BSL3) buatan PT. Bio Farma (Persero) untuk membantu mempercepat diagnosis dan penanganan Covid-19 di Jawa Barat. Mobile Lab BSL3 tersebut merupakan yang pertama ada di Indonesia, dan akan digunakan untuk melakukan pemeriksaan swab test pasien Covid-19.

(baca juga:Laboratorium BSL-3 Unpad Mulai Uji Sampel Covid-19)

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dan Berita Acara Serah Terima dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad, Prof. Dr. Ir. Hendarmawan, M.Sc., dan Direktur Operasi Bio Farma, Dr. Apt. M. Rahman Roestan, S.Si., MBA., di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Jl. Eijkman Bandung, Jumat (12/6). Penandatanganan itu disaksikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti.

“Ini adalah aset dan inovasi milik Bio Farma yang dipinjampakaikan ke Unpad karena Unpad punya kapasitas SDM dan keilmuan, serta digunakan oleh Gugus Tugas Covid-19. Jawa Barat saat ini masuk kategori tekendali tetapi punya potensi naik dan turun jika kita kita tidak waspada,” ujar Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan, Jawa Barat memiliki kondisi geografis yang heterogen. Ada yang datar, ada pula yang berbukit. Saat ini, Jabar telah memiliki 15 laboratorium penangangan Covid, jumlah yang termasuk paling banyak dibanding daerah lain. Namun karena penduduknya banyak dan kondisi geografisnya luas, jumlah tersebut masih belum cukup.

(baca juga: Integrasi Data Dukung Penanganan Covid-19 Menjadi Optimal)

“Oleh karena itu, hadirnya Mobile Lab BSL3 memberi harapan besar bagi penangangan pandemi Covid-19. Jabar juga mau pesan 1 mobil lagi ke Bio Farma, ini sekaligus menantang Unpad bisa nggak buat versi mobil (Lab BSL3) yang lebih kecil,” ujar Ridwan Kamil.

Sementara Direktur Pemasaran dan Penelitian Bio Farma, Sri Harsi Teteki, dr., M.Kes., menjelaskan, Mobile Lab BSL3 ini adalah suatu miniatur kerja yang ada di Bio Farma dengan standar pelayanan mutu global. Dengan fasilitas yang tersedia di mobile lab tersebut, Bio Farma berharap dapat turut berkontribusi meningkatkan kapasitas pelayanan deteksi Covid-19.

“Ini adalah kebanggaan kita bersama, lahir dari Jawa Barat khususnya Bandung untuk dunia. Ini adalah fokus kita untuk bekerja keras, berkolaborasi, dan berkontribusi dari masing-masing kompetensi yang dimiliki. Tidak mungkin Bio Farma sendiri, kami perlu dukungan kerja sama dari perguruan tinggi dan para periset yang ada di Indonesia, tentunya juga support dari pemerintah,” ujar Sri Harsi Teteki.

Rektor Unpad, Prof. Rina Indiastuti, dalam sambutannya mengatakan, sebelum menerima pinjaman Mobile Lab BSL3 ini, Unpad telah melayani pemeriksaan sampel pasien Covid-19 melalui Lab BSL2 di Bandung dan Lab BSL3 di Jatinangor. Hal tersebut merupakan komitmen Unpad mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya Jawa Barat.(am)*

Share this: