Kinerja “Website” Salah Satu Penentu Peringkat Perguruan Tinggi

Kampus Iwa Koesoemasoemantri Unpad, Bandung. (Foto: Kantor Komunikasi Publik Unpad)*

Laporan oleh Erman

unpad

[unpad.ac.id, 26/6/2020] Perguruan tinggi perlu terus mendorong peningkatan kualitas kepakaran, kerja sama antarlembaga, publikasi ilmiah, dan penerbitan berbagai konten digital untuk membantu meningkatkan posisi universitas dalam pemeringkatan global. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kualitas dan keunikan bahan digital yang dimilikinya sehingga mengundang pihak luar untuk mereferensi.

Direktur Sistem dan Sumber Daya Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Widyawan, ST, M.Sc., Ph.D., mengatakan hal tersebut saat berbagi pengalaman dalam Diskusi Website Perguruan Tinggi Kelas Dunia yang diselenggarakan secara daring oleh Kantor Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Unpad, Kamis (25/6). Diskusi ini diikuti oleh pimpinan universitas, fakultas, dan pengelola website di lingkungan Unpad.

“Strategi yang saya sarankan, kalau bisa kita bikin konten yang unik berdasarkan konteks yang pas sehingga mengundang pihak luar untuk mereferensi. Perguruan tinggi juga bisa meningkatkan kegiatan yang bersifat kerjasama sehingga terjadi co-reference, meningkatkan kualitas publikasi ilmiah, dan terus mendorong penerbitan konten digital berbentuk web, repository, jurnal, dan blog di kampus,” ujar Widyawan.

Pada diskusi tersebut, Widyawan memaparkan bagaimana UGM mengelola web dan teknologi informasinya sehingga seringkali menempati posisi puncak di pemeringkatan global seperti webometric, 4ICU, QS World University Ranking, dan lainnya. Pemeringkatan global seperti itu, menurut Widyawan, diperlukan sebagai perbandingan calon mahasiswa dalam memilih tempat kuliahnya. Pemeringkatan juga penting untuk international visibility dan public relation, serta mulai diendorse oleh Kemristekdikti.

“Upaya peningkatan ranking bisa diprioritaskan pada kriteria penilaian dengan bobot yang tinggi. Pada pengukuran webometric , visibility/impact yang merujuk ke jumlah backlink menuju website perguruan tinggi memiliki kontribusi 50% dari total penilaian. Jadi kalau ingin meningkatkan penilaian webometric, pastikan punya konten yang bagus dan direfer oleh website lain,” jelasnya.

Penilaian lainnya adalah excellency/scholar sebesar 35% yang menghitung banyaknya paper yang berada pada top 10% most cited di 26 bidang ilmu, transparency/openness sebesar 10% yang menghitung banyaknya sitasi ke top 110 authors/public profiles (kecuali top 10), serta presence sebesar 5% yang menghitung jumlah rich file seperti pdf, word, ppt, dan lain sebagainya. *

Share this: