Laporan oleh Arif Maulana

bersepeda
Aktivitas bersepeda di kampus Unpad, Jatinangor, Senin 2 Maret 2020. (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 22/6/2020] Bersepeda merupakan aktivitas yang mengasyikkan sekaligus menyehatkan. Namun, jika tanpa persiapan dan latihan, aktivitas ini akan sangat melelahkan. Memaksakan diri untuk tetap bersepeda ketika badan sudah lelah akan berdampak fatal.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Dr.med. Setiawan, dr., menjelaskan, untuk mengurangi letih saat menggowes, perlu disiapkan fisik yang prima. Waktu tidur malam usahakan harus cukup apabila ingin bersepeda keesokan harinya.

(baca juga: Olahraga di Kala Pandemi dan Ramadan, Pakar Kedokteran Olahraga Unpad Sarankan Ini)

“Sarapan pagi wajib dilakukan untuk menyediakan cadangan energi. Selain itu, pesepeda wajib menyiapkan bekal minuman, baik air putih ataupun minuman isotonik. Selain itu, bila diperlukan disiapkan juga makanan manis, seperti snek gandum dan sejenisnya,” ujar Setiawan, Minggu (21/6).

Saat mulai bersepeda, kita harus menyesuaikan dengan kemampuan. Bila bersepeda bersama rombongan, jangan terpancing dengan kemampuan orang lain. Ini akan mendorong kita untuk memaksakan diri sehingga akan lekas capai.

“Beristirahatlah bila sudah mulai terasa capai, sehingga badan bisa segera pulih dan kembali bisa bersepeda lagi,” kata Setiawan.

Aktivitas bersepeda termasuk dalam.olahraga jenis aerobik yang menggunakan banyak kelompok otot dalam waktu lama.  Jenis olah raga ini baik untuk daya tahan jantung dan paru-paru. Selain bersepeda, ada alternatif olahraga lain yang bisa dilakukan, seperti berjalan, joging, dan berenang.

“Di masa Covid 19 ini, harus diperhatikan cara berolahraga dengan risiko serendah mungkin. Intinya, semakin kita bisa sendiri dan tidak kontak orang lain lebih baik,” pungkasnya.*

 

Share this: