Dukung Uji Sampel Covid-19, Unpad Terima Mesin Ekstraksi dari BNPB

Laporan oleh Artanti Hendriyana

BNPB; Covid-19; unpad; lab BSL-3; PCR
Ketua Satuan Tugas Covid-19 Unpad Dr.med. Setiawan. dr., (kanan) melakukan serah terima mesin ekstraksi RNA dan PCR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pemprov Jabar di Gedung Lab Sentral Unpad, Jatinangor, Senin (8/6). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 8/6/2020] Universitas Padjadjaran menerima bantuan berupa mesin ekstraksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Alat ekstraksi ini akan digunakan untuk mendukung uji sampel Covid-19 yang dilakukan Laboratorium Bio Safety Level 3 (BSL-3) Laboratorium Sentral Unpad.

Ketua Satuan Tugas Covid-19 Unpad Dr.med. Setiawan, dr., menjelaskan, mesin ekstraksi RNA dan PCR ini disumbangkan BNPB melalui pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penyerahan alat dilakukan langsung pihak BNPB dan Pemprov Jabar kepada Unpad di Gedung Lab Sentral Unpad, Jatinangor, Senin (8/6).

Diharapkan, bantuan alat ekstraksi ini dapat meningkatkan aktivitas Unpad dalam menguji sampel Covid-19, khususnya untuk area Priangan timur.

“Unpad dapat meningkatkan jumlah dan kecepatan pemeriksaan PCR yang dijadikan standar untuk konfirmasi kasus positif, untuk contact tracing dan akhirnya untuk pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19,” ujar Setiawan saat dihubungi Kantor Komunikasi Publik Unpad.

Sampai saat ini, Unpad sudah menguji sekira 2.800 sampel Covid-19. Sampel dikirim dari sejumlah rumah sakit rujukan dan Dinas Kesehatan di Jawa Barat.

Kepala Lab Sentral Unpad Prof. Dr. Unang Supratman, M.S., mengatakan, bantuan alat ekstraksi ini sangat mendukung aktivitas pengujian sampel di Lab BSL-3. Menurutnya, selama ini proses ekstraksi di Lab BSL-3 masih dilakukan secara manual.

“Kita terbantu sekali dengan adanya mesin ekstraksi ini, akan lebih banyak sampel yang diuji dan (hasilnya) akan lebih cepat,” ujar Prof. Unang.

Selain mesin esktraksi RNA dan PCR, BNPB juga menyumbangkan kit PCR sebanyak 10 ribu unit berikut alat swab dan tabungnya (VTM). Dr. Setiawan mengatakan, selain kelengkapan alat, integrasi dengan pendekatan epidemiologi dan surveilans yang baik, diharapkan dapat menangani permasalahan Covid-19.(am)*

Share this: