Unpad Masuk Sepuluh Besar Kampus Hijau di Indonesia Menurut UI Greenmetric

Sekretaris

[unpad.ac.id, 4/12/2019] Universitas Padjadjaran masuk ke dalam 10 besar peringkat kampus hijau tingkat nasional berdasarkan pemeringkatan Universitas Indonesia (UI) Greenmetric World University Ranking 2019. Pengumuman pemeringkatan dilakukan di Balai Sidang kampus UI, Depok, Selasa (3/12) lalu.

Sekretaris Direktorat Tata Kelola dan Komunikasi Publik Dadang Abdurahim, S.H. (paling kiri) menerima piagam pemeringkatan Universitas Indonesia (UI) Greenmetric World University Ranking 2019 di Balai Sidang kampus UI, Depok, Selasa (3/12) lalu.*

UI Greenmetric merupakan sistem penilaian peringkat perguruan tinggi nasional dan dunia yang dilakukan UI terkait upaya dan inovasi perguruan tinggi dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Pada tahun ini, penilaian dilakukan kepada 780 perguruan tinggi dari 85 negara.

Kepala Kantor Pengelolaan Lingkungan Unpad Dr. Teguh Husodo, M.Si., mengatakan, secara prinsip ada 6 indikator penilaian dari UI Greenmetric. Enam indikator itu adalah pengaturan lahan dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, sampah, air, transportasi, dan sektor pendidikan. Setiap perguruan tinggi diminta mengisikan data kinerja berdasarkan enam indikator tersebut.

“Dari beberapa indikator, kita menunjukkan kinerja yang baik,” ujar Dr. Teguh saat diwawancarai Kantor Komunikasi Publik Unpad, Rabu (4/12).

Dr. Teguh yang juga penanggung jawab tim borang UI Greenmetric Unpad menjelaskan, ada tiga indikator yang menjadi keunggulan Unpad, antara lain: pengelolaan limbah/sampah, transportasi, serta sector pendidikan.

Pada indikator pengelolaan limbah, pada 2019 Unpad telah menunjukkan komitmennya untuk mengurangi sampah plastik. Implementasinya berupa kebijakan penyediaan sistem air minum mandiri (Jalatista) di beberapa titik di lokasi kampus Jatinangor, hingga kampanye penggunaan botol minum tumbler sebagai pengganti air kemasan.

Dr. Teguh menilai, ada penurunan signifikan dari penyediaan keran Jalatista di kampus Unpad. Ia mencontohkan, salah satu titik Jalatista di stadion Jati Padjadjaran cukup efektif mengurangi sampah botol air kemasan.

“Stadion Jati merupakan lokasi di mana konsumsi air minum kemasan signifikan. Ini terlihat dari jumlah sampah air kemasan di tempat sampah. Dengan adanya Jalatista, jumlah sampah botol plastik yang dibuang di tempat sampah, bisa berkurang hingga 50%,” paparnya.

Sementara pada indikator transportasi, penambahan jumlah angkutan dalam kampus berpengaruh pada menurunnya angka kendaraan pribadi. Selain itu, pada sektor pendidikan, sudah banyak penelitian terkait kajian lingkungan yang dibiayai oleh Unpad.

Meski demikian, ada beberapa catatan yang harus diperhatikan Unpad. Dr. Teguh mengatakan, ke depan, diharapkan Unpad punya cetak biru (blue print) perencanaan setiap bidang pembangunan kampus.

“Menurut saya, blue print itu yang akan menjadikan perencanaan untuk mencapai kampus ramah lingkungan ke depannya,” ujarnya.

Dr. Teguh menjelaskan, istilah “kampus hijau” bukan mengacu pada seberapa banyak pepohonan yang tumbuh di area kampus. Namun, “kampus hijau” tersebut mengacu pada kampus ramah lingkungan.

“UI Greenmetric ini kenapa menggunakan enam indikator untuk menunjukkan bagaimana performa peguruan tinggi tersebut acara utuh terhadap enam indikator itu,” jelasnya.

Dalam acara pengumuman peringkat UI Greenmetric tersebut, Unpad diwakili Sekretaris Direktorat Tata Kelola dan Komunikasi Publik Dadang Abdurahim, S.H.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

 

 

Share this: