Mahasiswa Fakultas Keperawatan Unpad Berpartisipasi dalam Sosialisasi Pengendalian Rabies di Garut

[unpad.ac.id, 22/11/2019] Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran berperan serta dalam kegiatan Sosialisasi Pengendalian Rabies bagi anak sekolah dasar yang diseleggarakan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI sebagai rangkaian Peringatan  Hari Rabies Sedunia, Kamis (21/11).

Sejumlah siswa sekolah dasar di Kabupaten Garut mengikuti kegiatan Sosialisasi Pengendalian Rabies yang disampaikan mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran bersama Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI sebagai rangkaian Peringatan  Hari Rabies Sedunia, Kamis (21/11).*

Sebanyak 30 mahasiswa diterjunkan dalam sosialisasi yang dilakukan kepada 1.500 anak di 15 Sekolah Dasar di Kabupaten Garut. Ini merupakan kontribusi akademisi dalam mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi masalah rabies, salah satunya dengan promosi kesehatan bersama sejumlah pemangku kepentingan.

Kegiatan diawali dengan Pelatihan Fasilitator Sosialisasi Pengendalian Rabies Bagi Anak Sekolah Dasar. Palatihan langsung oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, drg. Juanita PF, M.K.M.

Dalam sambutannya, Juanita menyampaikan, pelatihan perlu dilakukan sebelum mahasiswa diterjunkan dalam sosialiasi yang bertujuan untuk mengenal lebih dalam terkait penyakit rabies dan memberikan simulasi dalam kegiatan sosialisasi yang akan dilakukan pada anak SD.

”Kegiatan Sosialisasi Pengendalian Rabies yang diberikan fasilitator dari mahasiswa diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya anak sekolah dasar dalam pencegahan dan  pengendalian rabies untuk mencapai Indonesia bebas rabies pada tahun 2030,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor PSDKU Unpad Garut, Ahmad Yamin, SKp, M.Kes, Sp.Kom menyambut baik kegiatan Sosialisasi Pengendalian Rabies Bagi Anak Sekolah yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, terlebih dengan melibatkan mahasiswa sebagai fasilitator.

“Mahasiswa keperawatan sebagai generasi pembaharu harus berperan aktif dalam program pemerintah di bidang kesehatan karena dalam pelaksanaannya membutuhkan upaya terpadu melibatkan semua unsur, jadi peran aktif mahasiswa sangat diharapkan” ujarnya.

Mahasiswa mengikuti pelatihan dengan materi yang disampaikan narasumber dari Subdit Zoonosis Direktorat P2PTVZ, Subdit P3H Direktorat Keswan, Subdit Zoonosis, Direktorat Kesmavet dan Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud RI. Setelah mengikuti pelatihan mahasiswa melakukan sosialisasi di 15 Sekolah Dasar yang berada di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Cisurupan, Kecamatan Cikajang dan Kecamatan Cigedug.

Rabies merupakan penyakit zoonosis yang ditemukan di karnivora, hewan berdarah panas dan manusia yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini mengakibatkan kematian setelah tanda dan gejala klinis muncul. Secara global, lebih dari 3,3 miliar orang tinggal di daerah di mana Rabies dianggap sebagai enzootic. Berdasarkan laporan Badan  Kesehatan Dunia, tiap tahun,  sekitar 35.000-50.000 orang meninggal dan sekitar 40% dari mereka adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun.*

Rilis: Gusgus Ghraha R, M.Kep., Ns.Sp.Kep.An/am

Share this: