Unpad Berikan Pengalaman Seputar Kerja Sama Internasional di “European Research Day”

[unpad.ac.id, 30/10/2019] Universitas Padjadjaran berpartisipasi dalam acara “European Research Day” yang digelar Euraxess dan Uni Eropa di Surabaya, Selasa (29/10). Dalam acara tersebut, Unpad diundang untuk berbagi pengalamannya seputar menjalin kerja sama internasional, terutama dalam bentuk konsorsium dengan sejumlah perguruan tinggi di Eropa.

Dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran Dr. Dwi Purnomo, M.T., dalam acara “European Research Day” yang digelar Euraxess dan Uni Eropa di Surabaya, Selasa (29/10).*

Dalam acara tersebut, Euroaxes mengapresiasi upaya Unpad yang berhasil memperoleh sejumlah hibah riset internasional di Eropa. Salah satu yang dibahas pada acara tersebut adalah pengalaman Unpad dalam mengelola hibah konsorsium SAMS Project di bawah naungan Horizon 2020 Uni Eropa.

Ketua konsorsium riset internasional SAMS Project Unpad Dr. Dwi Purnomo, M.T., bersama anggota Anas Bunyamin, M.Si., dan Nandi Sukri, M.Si., menjadi perwakilan Unpad dalam pertemuan tersebut. Dr. Dwi mempresentasikan bagaimana mengenai upaya yang dilakukan Unpad untuk mendapatkan kesempatan riset kolaboratif bersama perguruan tinggi dan lembaga internasional.

“Universitas Padjadjaran yang terlibat dalam konsorsium riset inovasi Horizon 2020 dengan judul Smart Apiculture Management Services (SAMS) yang bergerak dalam riset teknologi yang mengadopsi teknologi untuk diterapkan dalam bidang budidaya lebah yang lebih jauh dikembangkan menjadi bisnis teknologi yang menyokong tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs),” kata Dr. Dwi.

Dr. Dwi menjelaskan, ada manfaat dari proses riset kolaboratif internasional. Manfaat tersebut antara lain adanya eksposur pada lingkungan kerja dan budaya yang berbeda sehingga mampu menginspirasi munculnya berbagai ide ilmiah.

“Kegiatan kolaboratif internasional merupakan media berbagi keahlian dan teknologi yang menyediakan kesempatan yang lebih luas bagi target-target yang lebih ambisius dam bermanfaat. Kesempatan lebih luas adalah membuka jejaring profesional untuk kesempatan riset dengan topik-topik penelitian baru di masa depan,” paparnya.

Proyek riset SAMS sendiri merupakan riset yang mengikutsertakan GIZ Jerman, Universitas Kassel Jerman, Universitas Sain dan Teknologi Latvia, Universitas Graz Austria, Unpad, Holeta Ethiopia, Primari Indonesia dan IceAddis Ethiopia. Hingga saat ini SAMS telah banyak menghasilkan temuan dengan pendekatan User Centered Design yang bisa diaplikasikan untuk kepentingan masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh peserta dan perwakilan institusi yang ingin belajar meraih pendanaan riset interasional. Beberapa narasumber yang dihadirkan antara lain: Indonesian Academy of Sciences, Director of the Eijkman Institute for Molecular Biology, Alumni of European funding programmes , Unpad, Nuffic-Neso Indonesia, Institut français d’Indonésie, CDTI Spain, DAAD, EURAXESS ASEAN, Marie Sklodowska-Curie Actions (MSCA), dan Indonesia Science Fund.*

Rilis/am

Share this: