Tingkatkan Kualitas Pendidikan Vokasi, Program Studi Sarjana Terapan Unpad Adu Inovasi Kurikulum

[unpad.ac.id, 4/9/2019] Untuk meningkatkan kualitas program studi sarjana terapan yang dimiliki, Universitas Padjadjaran menggelar Curriculum Design Challenge Day (CDCD) 2019. Sebanyak enam program studi sarjana terapan Unpad terpilih menjadi finalis untuk mempresentasikan desain kurikulumnya di Ruang Rapat Bersama Lantai 2, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (4/9).

Tiga juri 2019 sedang memberikan pemaparan dalam ajang Curriculum Design Challenge Day (CDCD) 2019 yang diikuti sejumlah program studi Sarjana Terapan di Unpad yang digelar di Ruang Rapat Bersama Lantai 2, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (4/9). (Foto: Arief Maulana)*

“Sebenarnya ada 13 prodi sarjana terapan yang kami undang. Berdasarkan hasil seleksi, yang lolos ke final hari ini ada enam prodi,” ungkap Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.S.

Kegiatan ini dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE. Prof. Rina mengungkapkan, saat ini Kemenristekdikti sedang merevitalisasi pendidikan vokasi termasuk sarjana terapan. Untuk itu, proses pendidikan vokasi di Unpad pun harus memiliki mutu kegiatan pendidikan yang baik.

Prof. Rina mengatakan bahwa program vokasi semestinya mampu menghasilkan lulusan yang terampil sesuai keahlian yang dijanjikan program studi. Lulusan pendidikan vokasi diharapkan dapat langsung bekerja atau menciptakan pekerjaan.

“Jadi tentu saja kita harapkan tidak ada lulusan dari S-1 terapan atau vokasi yang tidak dapat pekerjaan begitu mereka lulus. Syukur kalau sebelum lulus mereka sudah punya pekerjaan,” ujar Prof. Rina.

Selain itu, lulusan pendidikan vokasi pun diharapkan dapat berkontribusi langsung pada industri dan pembangunan bangsa, khususnya Jawa Barat. Prof. Rina mengharapkan, pendidikan vokasi Unpad dapat memiliki pabrik/bengkel/workshop mini yang bukan hanya digunakan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa, tetapi juga untuk menghasilkan nilai tambah produksi atau jasa yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan perekonomian lokal, khususnya Jawa Barat.

“Jadi kita akan dedikasikan, sekolah S-1 terapan kita itulah bentuk konkret untuk membangun Jawa Barat,” harap Prof. Rina.

Ditemui di sela acara, Prof. Rina mengungkapkan bahwa Unpad juga berupaya mengembangkan pendidikan vokasi berstandar internasional. Target akhirnya adalah menjadikan program studi ini sebagai tempat pendidikan sekaligus pelatihan bagi mahasiswa maupun masyarakat umum dengan sertifikasi.

“Jadi nanti akan menjadi pusat sertifikasi keterampilan-keterampilan sesuai dengan KKNI yang sudah ditetapkan,” tutur Prof. Rina.

Dalam kegiatan CDCD 2019, selain diberikan tantangan desain kurikulum, para peserta juga mendapatkan inspirasi dan evaluasi dari para juri sekaligus narasumber yang hadir terkait pengembangkan kualitas penyelenggaraan pendidikan sarjana terapan. Para juri tersebut adalah Wikan Sakarinto, S.T. dari Universitas Gadjah Mada, M.Sc., Ph.D., Dr. K. Paula Santi Rudanti, M.Si. dari Politeknik Bandung, dan Marwansyah, S.E. M.Si., Ph.D dari Politeknik Bandung.

Adapun enam program studi yang menjadi finalis adalah D-IV Akutansi Perpajakan, D-IV Bisnis Internasional, D-IV Pemasaran Digital, D-IV Pariwisata Bahari, D-IV Administrasi Pemerintahan, dan D-IV Kebidanan. Pada kesempatan tersebut, masing-masing Kepala program studi mempresentasikan desain kurikulumnya dihadapan juri.

“Dari enam program studi, kita akan pilih yang terbaik yang diharapkan dapat menjadi ultimate model pengembangan S-1 Terapan ini di Universitas Padjadjaran,” harap Prof. Wawan.

Dalam kegiatan CDCD 2019, program studi D-IV Akuntansi Perpajakan berhasil meraih juara.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana dan Fitri Fairuza

Share this: