[unpad.ac.id, 27/9/2019] Rasa cemas dalam diri pada dasarnya disebabkan akibat cara berpikir yang sistematis. Menurut Dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Airin Triwahyuni, M.Psi., Psikolog, sikap overgeneralization atau membuat generalisasi berlebihan menjadi suatu gaya berpikir yang kerap kali tidak disadari oleh manusia.

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran, Airin Triwahyuni, M.Psi., Psikolog, saat menyampaikan materi dalam kelas “Belajar Mengenal Kecemasanmu” di Gedung 2 Fakultas Psikologi, Kampus Unpad Jatinangor, Jumat (27/9). (Foto: Femizal Usra)*  

“Jika ada satu masalah yang membuat cemas, maka hal-hal lain yang sejalan dengan masalah tersebut akan kita hindari. Padahal belum tentu hal lain itu merupakan masalah juga,” ujar Airin dalam kelas “Belajar Mengenal Kecemasanmu” di Gedung 2 Fakultas Psikologi, Kampus Unpad Jatinangor, Jumat (27/9).

“Cemas itu ketika kita tahu dan kita bisa kontrol maka kita akan tetap bisa beraktivitas dengan produktif. Kalau kita tidak tahu nantinya akan menjadi masalah,” kata Airin. Airin menyebutkan sumber rasa cemas dapat berbeda-beda pada setiap individu. Oleh karena itu, setiap individu harus dapat mengenali kecemasan diri sendiri.

Airin juga menjelaskan beberapa kiat-kiat untuk mengatasi cemas dalam kehidupan sehari-hari. Duduk dan menarik napas yang panjang dapat dilakukan sebelum memulai aktivitas yang cenderung membuat cemas.

Selain itu, menggambar bisa dilakukan untuk menyimbolkan sumber rasa cemas. “Kita bisa menyalurkan sumber cemas ke aktivitas yang membutuhkan fokus yang besar,” kata Airin.

Mengatasi cemas juga bisa diatasi dengan membayangkan tempat favorit. Tidak hanya itu, membuat juga menjadi cara mengatasi cemas. “Melalui jurnal yang kita tulis setiap harinya, kita dapat melihat apa gejala cemas yang paling sering muncul. Kita analisis kemudian berusaha mencari sumber cemas tersebut,” kata Airin.

Melalui kelas ini, mahasiswa diharapkan dapat mengatasi rasa cemas agar tidak mengganggu kegiatan akademis di bangku perkuliahan. “Kita berharap mahasiswa bisa mengetahui diri sendiri, kelemahan mereka kemudian menemukan solusi untuk mengatasi kecemasan tersebut,” tutur Airin.

Sekitar 20 mahasiswa Unpad dari berbagai program studi turut hadir dalam kelas yang diadakan oleh Pusat Konseling Unpad ini. Mahasiswa diminta untuk melatih rasa cemas mereka melalui beragam kegiatan yang ditampilkan didepan kelas.

Selain itu, mahasiswa juga diminta untuk mengisi kertas berisi faktor-faktor perasaan, gejala fisik, cara berpikir dan pola perilaku yang sesuai dengan kondisi diri masing-masing untuk mengidentifikasi kemungkinan pemicu munculnya raca cemas.*

Laporan oleh Rana Aushaf/am

Share this: