Ikut Summer Program di China, Mahasiswa Pascasarjana FH Unpad Kenalkan Hukum Laut Indonesia

Mahasiswa Magister

[unpad.ac.id, 5/8/2019] Mahasiswa Magister Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Taufik Rachmat Nugraha mengikuti “The 2019 Summer Program of Marco Polo–ZHENG He Academy of International Oceans Law and Policy” yang diselenggarakan di Xiamen University, China, pada 1 hingga 26 Juli 2019 lalu.

Mahasiswa Magister Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Taufik Rachmat Nugraha mengikuti “The 2019 Summer Program of Marco Polo–ZHENG He Academy of International Oceans Law and Policy” yang diselenggarakan di Xiamen University, China, pada 1 hingga 26 Juli 2019 lalu.*

“Program sekolah musim panas ini menitikberatkan kepada pendalaman materi seputar hukum laut internasional, dan tahun 2019 ini terbagi menjadi 4 materi khusus,” jelas Taufik dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad.

Keempat materi tersebut yaitu terkait international seabed authority yang dibawakan oleh Prof. Helmult Türk sebagai mantan Presiden ISA dan hakim dari ITLOS (Internatinal Tribunal Law of the Sea), the area (seabed mining) yang dibawakan oleh Prof. Kenning Zhang selaku Direktur dari Laboratory of International Seabed Resources dan mantan Direktur Jenderal “enterprise” di ISA, polar law dibawakan oleh Prof. Kristin Bartenstein selaku pakar hukum laut dari Laval University Canada, dan alternative dispute settlement dibawakan oleh Professor Xinjun Zhang selaku Direktur Eksekutif dari Pusat Studi Hukum Laut di Tsinghua University.

Selama empat minggu berturut-turut para peserta dididik secara intensif terkait perkembangan terbaru dari ke-empat subjek yang dikuliahkan.

“Selama sekolah musim panas saya mendapat banyak sekali pengetahuan baru terkait hukum laut internasional, khususnya yang berkaitan dengan seabed dan polar law. Seabed dan polar law merupakan dua subjek perkuliahan yang sangat menarik bagi saya, karena memiliki isu-isu terbaru dan menarik dalam perkembangannya selama ini,” ujar Taufik.

Dari kegiatan tersebut, Taufik mendapatkan berbagai pengetahuan baru seperti risiko pertambangan dasar laut, masalah lingkungan yang ditimbulkan pertambangan dasar laut, batas-batas wilayah laut, dan sebagainya.

“Pada minggu kedua tepatnya pada sesi kuliah Bersama Prof Kenning Zhang, saya berkesempatan untuk memberikan presentasi mengenai pengenalan hukum laut di Indonesia,” ungkap Taufik.

Selain kuliah, program ini juga mengajak para delegasi untuk melihat fasilitas yang dimiliki oleh univesitas dalam menunjang riset Salah satu fasilitas tersebut yaitu kapal riset kelautan “Jia-Geng” yang telah  dilengkapi dengan teknologi canggih.

Para peserta juga diajak ke pusat laboratorium kelautan milik universitas yang merupakan salah satu laboratorium kelautan paling mutakhir di China. Selanjutnya, peserta juga diajak untuk melihat China Marine Safety Administration yang bertugas untuk mengatur alur lalu lintas kapal yang keluar masuk dari Xiamen Port.

“Dari sini saya mejadi lebih paham mengenai permasalahan hukum laut bukan saja dari teori yang disampaikan di kelas, melainkan juga melihat secara langsung praktiknya dilapangan yang dijelaskan langsung oleh ahlinya,” kata Taufik.

Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah peserta dari berbagai negara. Mayoritas peserta merupakan mahasiswa program S2 dan S3 dari sejumlah perguruan tinggi terkemuka di dunia.*

Rilis/art

 

Share this: