Sebanyak 1.947 Mahasiswa Baru Pascasarjana Lakukan Registrasi Administratif

Istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya. (Foto: Tedi Yusup)*

[unpad.ac.id, 30/7/2019] Sebanyak 1.947 mahasiswa baru program Pascasarjana Universitas Padjadjaran melaksanakan registrasi administratif yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (30/7).

Istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya mengikuti registrasi administratif yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Selasa (30/7). Atalia tercatat sebagai mahasiswa baru pada program Doktor Ilmu Komunikasi Unpad. (Foto: Tedi Yusup)*

Jumlah tersebut terdiri dari 842 orang dari program Magister,617 orang program Doktor, 271 orang program Profesi, dan 217 orang program Spesialis. Registrasi dilaksanakan mulai pukul 8.00 dan maksimal pukul 15.30.

Pelaksanaan registrasi sesuai dengan pelaksanaan pada umumnya. Mahasiswa membawa dokumen yang telah disyaratkan untuk diserahkan dan diverifikasi oleh petugas registrasi.

Adapun dokumen yang disyaratkan antara lain: kartu peserta SMUP, formulir biodata, formulir kesanggupan membayar biaya kuliah, ijazah, transkrip nilai, akte kelahiran, surat pernyataan kesediaan menaati peraturan di Unpad, surat keterangan sehat, pasfoto, dan dokumen legal bagi mahasiswa asing.

Pada proses registrasi ini, mahasiswa baru akan mendapatkan Nomor Pokok Mahasiswa dan melakukan foto untuk kelengkapan pencetakan Kartu Tanda Mahasiswa. Selanjutnya, calon mahasiswa akan diberikan jas almamater.

Setelah melaksanakan registrasi, mahasiswa baru tinggal menunggu informasi lanjutan untuk proses pengisian kartu rencana studi (KRS). Jadwal perkuliahan sendiri disesuaikan dengan kalender akademik Unpad.

Pada pelaksanaan registrasi kali ini, istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya dan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengikuti regisrasi administrasi. Atalia tercatat sebagai mahasiswa baru program Doktor Ilmu Komunikasi. Sementara Airin tercatat sebagai mahasiswa baru pada program Doktor Ilmu Hukum.*

Laporan oleh Arief Maulana

Share this: