Unpad Dorong Penguatan UMKM di Sumedang Melalui Pola Kerja Sama Pentahelix

Suasana pertemuan

[unpad.ac.id, 18/4/2019] Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang, Bank Rakyat Indonesia, dan PT. Digital Tracking mengembangkan  potensi kewirausahaan di Kabupaten Sumedang.

Suasana pertemuan Unpad, BRI, Pemkab Sumedang, dan para pelaku UMKM pilihan di Kab. Sumedang di gedung Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Unpad-Sumedang, Sabtu (18/4) lalu.*

Guna mempercepat upaya penguatan tersebut, telah digelar pertemuan antara Unpad, BRI, Pemkab Sumedang, dan para pelaku UMKM pilihan di Kab. Sumedang di gedung Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Unpad-Sumedang, Sabtu (18/4) lalu.

Pertemuan ini merupakan implementasi dari penandatanganan Nota Kesepahaman antara Unpad dan Pemkab Sumedang yang sudah dilakukan pada Februari lalu. Kerja sama ini salah satunya bertujuan untuk meningkatkan percepatan dan sinergitas Unpad bagi masyarakat Jatinangor.

Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., mengatakan, ada dua aspek terkait implementasi peningkatan percepatan di wilayah Sumedang. Satu di antaranya adalah penguatan sektor UMKM berbasis platform.

“Sebetulnya penguatan UMKM ini (bagi Unpad) sudah direncanakan untuk seluruh wilayah Jawa Barat. Pilot projeknya ada di Sumedang,” kata Dr. Keri.

Hadirnya Gedung KST di kampus Jatinangor bisa dimanfaatkan bersama oleh Unpad maupun Pemkab Sumedang untuk mendiskusikan berbagai masukan solusi yang didasarkan pada kekuatan riset. Hal ini sejalan dengan tujuan dibangunnya KST Unpad, yaitu untuk menjembatani tumbuhnya pelaku UMKM di Jawa Barat.

Dr. Keri menjelaskan, KST ini merupakan integrasi dari tiga aktivitas pusat unggulan yang ada di Unpad, yaitu Kawasan Sains dan Teknologi, Unpad BUMN Center of Excellence, dan Aliansi Strategis Unpad (ASUP) Jawa Barat.

Pengembangan berbasis platform dipilih agar pelaku UMKM bisa lebih bersaing di era revolusi industri 4.0. Selain dukungan regulasi pemerintah, pendanaan dari sektor BUMN, dan logistik dari sektor industri, kekuatan riset yang dimiliki Unpad juga menjadi modal penting.

Selain itu, lanjut Dr. Keri, pengembangan kewirausahaan ini juga akan diintegrasikan dengan model Kuliah Kerja Nyata berbasis kewirausahaan. Saat ini, Unpad bersama Kemenristekdikti dan USAID tengah merancang program KKN Kewirausahaan untuk perguruan tinggi.

“Kita salin bersinergi. Pertama, kita kumpulkan data UMKN-nya seperti apa, kemudian kita lakukan platform bisnisnya seperti apa. Pembinaannya nanti ada guru besar yang langsung turun ke desa,” terangnya.

Diakui Dr. Keri, pengembangan pelaku UMKM ini merupakan upaya yang tidak mudah. Membina UMKM bukan hanya soal modal, fasilitasi, dan marketingnya saja. Membina daya juang dari para pelaku adalah kunci dari penguatan sektor UMKM.*

Laporan oleh Arief Maulana

Share this: