Unpad Jalin Kerja Sama dengan Mokpo National University, Korea Selatan

[unpad.ac.id, 28/1/2019] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan President of Mokpo National University, Korea Selatan Prof. Park Min Seo di Execoutive Lounge, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Senin (28/1).

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan President of Mokpo National University, Korea Selatan Prof. Park Min Seo di Execoutive Lounge, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Senin (28/1). (Foto: Tedi Yusup)*

Pada kesempatan tersebut, ditandatangani juga Memorandum of Agreement (MoA) oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Dr. Keri Lestari, S.Si., M.Si., Apt. dengan President of Mokpo National University Prof. Park Min Seo.

Pada sambutannya Rektor mengatakan, di tengah kompleksitas tantangan global yang ada saat ini, kolaborasi merupakan suatu keharusan. Sulit  untuk dapat bertahan pada setiap tantangan tanpa adanya kolaborasi.

“Kami berharap kita dapat berkolaborasi yang akan membawa dampak global, dan tentu saja akan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” harap Rektor.

Kerja sama Unpad dengan Mokpo National University diharapkan dapat dikembangkan ke berbagai hal. Aktivitas yang akan dilakukan di antaranya adalah mengoptimalkan sumber daya alam, khususnya laut, untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Selain itu, pengenalan nilai kebudayaan juga diperlukan.

“Dengan demikian, kolaborasi ini bukan hanya bermanfaat bagi kedua universitas, kedua negara, tetapi juga akan membawa kebaikan bagi manusia di seluruh dunia,” ujar Rektor.

Rektor juga mengatakan, memiliki hubungan kerja sama dengan Unpad bukan berarti kolaborasi hanya akan terjalin dengan Unpad. Kolaborasi juga akan terbuka dengan berbagai stakeholder Unpad, khususnya di Jawa Barat.

“Saat ini kerja sama tidak hanya diperlukan antar universitas, tetapi juga melibatkan berbagai pihak. Kami menyebutnya sebagai kolaborasi pentahelix, kolaborasi yang melibatkan akademisi, bisnis, pemerintah, masyarakat, dan media,” ujar Rektor.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

Share this: