SAR Unpad Terjunkan Personel dan Distribusikan Bantuan untuk Palu dan Sekitarnya

Fikri M. Nur Zaman, mahasiswa Teknik Informatika Unpad yang juga personel unit SAR Unpad saat mendistribusikan bantuan untuk korban bencana di Palu dan sekitarnya.*

[unpad.ac.id, 14/10/2018] Unit Search and Rescue (SAR) Universitas Padjadjaran mengirimkan personelnya untuk membantu proses evakuasi dan pemulihan kawasan terdampak bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, dari 30 September hingga 11 Oktober lalu.

Fikri M. Nur Zaman (kedua dari kanan), mahasiswa Teknik Informatika Unpad yang juga personel unit SAR Unpad saat mendistribusikan bantuan untuk korban bencana di Palu dan sekitarnya.*

Adalah Fikri M. Nur Zaman, mahasiswa Teknik Informatika Unpad yang diterjunkan membantu personel dan relawan lainnya. Ada dua misi yang diemban Fikri, yaitu melakukan operasi pencarian dan evakuasi korban terdampak, serta mendistribusikan bantuan yang dikoordinasikan oleh Disaster Management Center SAR Unpad.

Kepada Humas Unpad, Fikri menyebutkan, ia berkoordinasi langsung dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Palu dalam melakukan operasi SAR di wilayah terdampak. Ia sendiri melakukan operasi pencarian dan evakuasi di wilayah Perumnas Balaroa, salah satu wilayah terdampak akibat terjadinya likuefaksi sesaat setelah terjadinya gempa berkekuatan 7,7 skala Richter, 28 September lalu.

“Dampak yang diakibatkan oleh likuefaksi adalah ‘kemusnahan’ pada perumahan tersebut, dikarenakan oleh kondisi tanah yang tidak stabil, lalu amblesnya rumah-rumah yang berada disana. Sehingga, tim SAR gabungan harus selalu menerapkan prosedur safety dalam melakukan misi kemanusiaannya,” tulis Fikri.

Fikri sendiri melakukan operasi di Balaroa pada 2 hingga 7 Oktober lalu. Perumahan ini menjadi wilayah terdampak terparah karena sedikitnya terdapat 1.747 rumah yang hancur akibat likuefaksi. Ini menyebabkan penemuan dan evakuasi korban sangat tinggi intensitasnya.

Setelah misi operasi selesai, Fikri kemudian melakukan pendistribusian bantuan yang dihimpun dari seluruh elemen masyarakat Unpad. Donasi yang terkumpul sekira Rp 41 juta rupiah ini kemudian dibelanjakan Fikri untuk membeli beberapa bahan pokok, di antaranya air mineral, bumbu masak, susu bayi.

Proses pembelanjaan logistik ini harus dilakukan Fikri di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 8 Oktober. Ini disebabkan tidak adanya toko di sekitar Palu yang mampu menyediakan kebutuhan bantuan dalam jumlah besar. Pendistribusian sendiri difasilitasi oleh tim Bosowa Peduli.*

Rilis/am

Share this: