Buat Modeling Pelayanan Kebencanaan Geologi, Badan Geologi Jalin Kerja Sama dengan Unpad

[unpad.ac.id, 23/8/2018] Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan Badan Geologi. Salah satu rencana kerja yang akan dilakukan adalah menyusun model pelayanan dan penanganan kebencanaan untuk perlindungan masyarakat Indonesia.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kepala Badan Geologi Ir. Rudy Suhendar, M.Sc., di ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kamis (28/8). (Foto: Arief Maulana)*

Kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad dengan Kepala Badan Geologi Ir. Rudy Suhendar, M.Sc., di ruang Rektor Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kamis (23/8).

Rudy mengatakan, sebagai otoritas pemerintahan di bidang kegeologian, Badan Geologi memiliki peran yang penting. Selain melakukan pemantauan dan inventarisasi data geologi, badan ini juga memiliki fungsi menyusun kebijakan terkait kegeologian.

“Kebijakan ini memerlukan dukungan perguruan tinggi,” ujar Rudy.

Pihaknya juga bertanggung jawab memantau aktivitas geologi dari Sabang sampai Merauke. Sebagai contoh, Indonesia memiliki 127 titik gunung api yang tersebar di seluruh wilayah. Namun, baru 77 lokasi yang sudah dipasang alat pemantau gunung api. Belum lagi potensi kebencanaan yang mungkin terjadi di seluruh wilayah.

Untuk itu, Rudy mendorong adanya kerja sama intensif dengan beberapa perguruan tinggi. Dengan Unpad, Rudy menaruh harapan kuat untuk menyusun model penanganan kebencanaan yang bisa diterapkan oleh perguruan tinggi lainnya.

“Bila modeling ini sudah digunakan perguruan tinggi lain, sehingga kita tidak terlambat menangani masyarakat,” tuturnya.

Sebagai laboratorium geologi terbesar di dunia, Indonesia tentunya menjadi sasaran bagi para peneliti geologi mancanegara. Hal ini menjadi peluang bagi para akademisi dan peneliti geologi nasional untuk melakukan berbagai macam penelitian.

“Kita punya 400 ribu sampel dari seluruh Indonesia di Museum Geologi. Teman-teman bisa manfaatkan untuk riset. Singkat kata, mari bersama-sama lakukan penelitian, khususnya terkait masalah kebijakan, kebencanaan, dan kebutuhan masyarakat,” kata Rudy.

Menanggapi usulan kerja sama tersebut, Rektor mengatakan akan banyak peluang yang bisa dijalankan bersama. Penyelesaian tantangan di bidang geologi memerlukan keterlibatan sektor keilmuan lainnya.

“Setiap kemampuan dari masing-masing, kita manfaatkan dan kerjakan bersama untuk menjadikan sesuatu yang produktif,” kata Rektor.

Dalam acara tersebut, hadir Direktur Kerjasama dan Korporasi Akademik Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, Dekan Fakultas Teknik Geologi Dr. Vijaya Isnaniawardhani, M.T., Dekan Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Hendarmawan, sejumlah guru besar dan dosen FTG, serta sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Badan Geologi.*

Laporan oleh Arief Maulana

Share this: