Akademisi Unpad Berikan Beragam Solusi demi Pencapaian SDGs

[unpad.ac.id, 22/5/2018] Sejumlah dosen lintas keilmuan di Universitas Padjadjaran memaparkan hasil penelitiannya dalam kegiatan “SDGs Solutions Seminar Series” yang digelar SDGs Center Unpad di Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (22/5). Pemaparan penelitian ini membahas berbagai solusi dalam upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Sejumlah dosen dari lintas keilmuan di Universitas Padjadjaran memaparkan hasil penelitiannya dalam acara kegiatan “SDGs Solutions Seminar Series” yang digelar SDGs Center Unpad di Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (22/5). (Foto: Tedi Yusup)*

“SDGs Solutions Seminar Series membahas tentang salah satu topik yang terkait dengan SDGs dan juga yang merupakan solusi,” ujar Direktur SDGs Center Unpad,  Prof. Armida Alisjahbana saat membuka kegiatan tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad Dr. Efri Mardawati membahas mengenai peran biorefinery pertanian di Indonesia. Menurutnya, biorefinery dapat dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan limbah pertanian sehingga memiliki nilai tambah yang tinggi.

“Konsep biorefinery ini dapat dijadikan solusi dari permasalahan limbah industri pertanian untuk menghasilkan produk pangan, pakan, kimia, dan bioenergi yang value added-nya jauh lebih tinggi,” kata Dr. Efri.

Sementara itu, Dosen Fakultas Peternakan Unpad Dr. Novi Mayasari membahas upaya peningkatan produktivitas dan kekebalan tubuh sapi perah melalui manajemen produksi dan pakan berkelanjutan. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas susu sapi di Indonesia, serta meningkatkan pendapatan peternak. Dari penelitiannya, diketahui bahwa pemerahan terus menerus akan meningkatkan keseimbangan kesehatan pada sapi perah.

Pembicara lain, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad Dr. Rudi Saprudin Darwis mengungkapkan pentingnya peran kelembagaan di dalam mitigasi kebencanaan di Indonesia. Menurutnya, sangat penting adanya upaya penanganan sebelum terjadinya bencana, untuk mengurangi risiko dari terjadinya bencana.

“Kelembagaan menjadi penting dalam mitigasi bencana,” kata Dr. Rudi.

Terkait penanganan bencana, Dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad Dr. Robi Andoyo mengungkapkan pentingnya pangan darurat yang bergizi. Di daerah bencana atau rawan bencana, seringkali akses makanan terganggu, jumlah terbatas, kualitasnya pun tidak baik. Padahal, kebutuhan gizi harus terpenuhi.

Untuk itu, diperlukan pangan darurat yang bukan hanya aman dan mudah dikonsumsi, tetapi juga enak dan bergizi tinggi. Pangan darurat ini dapat diperoleh dari pemanfaatan produk samping industri pengolahan susu, yaitu whey protein. Dalam penelitiannya, ia formulasikan protein yang sudah dimodifikasi sifat-sifatnya dengan sumber karbohidrat dari pangan lokal, yaitu ubi jalar

Whey protein itu protein dengan kualitas yang perimum, kualitas yang sangat baik,” ujar Dr. Robi.

Bertindak sebagai moderator, Direktur Eksekutif SDGs Center Dr. Zuzy Anna mengharapkan bahwa dengan digelarnya kegiatan ini akan muncul inovasi untuk akselerasi pencapaian SDGs. Seminar ini juga sebagai bentuk sosialisasi berbagai capaian penelitian yang dilakukan Unpad terkait SDGs.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

Share this: