Program Bantuan Sosial Harus Efektif Kurangi Ketimpangan

[unpad.ac.id, 16/03/2018] Program bantuan sosial yang digulirkan pemerintah merupakan salah satu upaya dalam mengurangi kemiskinan. Namun, menurut Direktur Lembaga Penelitian SMERU Dr. Asep Suryahadi, program bantuan sosial belum efektif mengurangi ketimpangan walaupun program ini cukup efektif dalam mengurangi kemiskian.

Direktur Lembaga Penelitian SMERU Dr. Asep Suryahadi saat berbicara dalam Seminar Efektivitas Program Bantuan Sosial dalam Mengurangi Kemiskinan dan Ketimpangan yang digelar SDGs Center Unpad di Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No, 35 Bandung, Kamis (15/03). (Foto: Arief Maulana)*

“Untuk mengurangi ketimpangan, kelihatannya kita tidak bisa dengan mengandalkan bantuan sosial, harus ada kebijakan-kebijakan lain untuk mengatasi ketimpangan,” kata Dr. Asep dalam Seminar Efektivitas Program Bantuan Sosial dalam Mengurangi Kemiskinan dan Ketimpangan yang digelar SDGs Center Unpad di Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No, 35 Bandung, Kamis (15/03).

Dalam penelitian yang dilakukan Dr. Asep dan tim, bantuan sosial dinilai cukup efektif dalam mengurangi kemiskinan, tetapi bisa dibuat lebih efektif lagi. Bantuan sosial yang dimaksud yaitu bantuan yang diberikan pada masyarakat miskin dan rentan, baik bantuan langsung maupun tidak langsung.

Dr. Asep menyarankan bahwa untuk meningkatkan efektifitas bantuan sosial dalam mengurangi kemiskinan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti keakuratan penargetan, memperluas cakupan, dan memperbaiki integrasi sasaran.

Bantuan sosial pun harus punya target sasaran yang jelas. Program ini semestinya dapat melindungi dari risiko dalam setiap tahapan siklus kehidupan. Selain itu, bantuan sosial harus dapat menyediakan jaminan pendapatan minimal.

Masyarakat pun jangan sampai terlalu bergantung pada bantuan sosial, kecuali untuk kelompok-kelompok rentan tertentu. Perlu adanya sosial transformatif dalam program bantuan sosial.

“Bantuan sosial itu harus membantu mendorong mereka untuk keluar dari kemiskinan dan kerentanan. Ini yang saya kira belum terlalu eksplisit dalam program bantuan sosial kita,” kata Dr. Asep.

Acara tersebut dibuka oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur SDGs Center Unpad, Prof. Armida S. Alisjahbana, dan dimoderatori oleh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad Dr. R. Anang Muftiadi.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana/am

 

 

Share this: