Ubah Pemikiran Menjadi Pegawai, Generasi Milenial Didorong Menjadi Pengusaha

[unpad.ac.id, 22/2/2018] Menteri Koperasi dan UKM RI Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mendorong generasi milenial Indonesia untuk menjadi pengusaha. Ia menilai, peningkatan jumlah pengusaha di Indonesia akan memberikan peluang lapangan kerja dan mengurangi pengangguran, selain dari sisi meningkatkan perekonomian.

Menteri Koperasi dan UKM RI Anak Agung Gede Ngurah Pupayoga saat menjadi pembicara dalam acara “Viva Youth Festival” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (21/2). (Foto: Tedi Yusup)*

Mindset anak muda sekarang harus berubah. Kuliah bukan dalam rangka menjadi pegawai, tetapi jadikan diri kita wirausahawan,” ujar Puspayoga saat menjadi pembicara dalam acara “Viva Youth Festival” di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (21/2).

Lebih lanjut Puspayoga mengatakan, peningkatan pertumbuhan ekonomi harus mampu memberikan pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat. Selama ini, upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dikejar tanpa memikirkan pemerataan kesejahteraan. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi saat ini hanya dapat dinikmati segelintir golongan.

Melalui peningkatan jumlah pengusaha, Puspayoga optimis akan banyak memberikan lapangan kerja. Dengan membuka banyak kesempatan kerja, jumlah pengangguran akan menurun dan otomatis akan mengurangi jumlah kemiskinan dan kesenjangan.

Untuk itu, pihaknya melalui Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya mendorong generasi muda Indonesia membidik sektor kewirausahaan. Generasi milenial selaku generasi muda saat ini dipandang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Mereka, lanjut Puspayoga, juga dinilai lebih kreatif dan memiliki jaringan pergaulan yang luas.

“Kalau percaya dirinya sudah tinggi, kreativitas tinggi, dan jaringannya luas, tinggal sedikit disentuh motivasi menjadi wirausaha, maka akan langsung jadi (pengusaha),” kata Puspayoga.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara merefleksi kondisi Indonesia pada 2030. Pada tahun tersebut akan terjadi bonus demografi, yaitu jumlah kelompok usia produktif lebih banyak dari kelompok usia nonproduktif. Sektor ekonomi Indonesia juga diprediksi akan menduduki nomor lima terbesar di dunia.

Senada dengan Puspayoga, Rudiantara juga mengharapkan generasi muda dapat menjadi generasi pembuat kerja. Dengan pertumbuhan teknologi digital yang begitu pesat saat ini mestinya memberikan keleluasaan dalam menciptakan lapangan pekerjaan.

Upaya ini juga semakin dipermudah lewat kebijakan Kemenkominfo yang menyediakan 1 juta domain situs gratis bagi generasi muda yang ingin membuka start up digital. Lebih dari itu, pihaknya juga memberikan kesempatan masyarakat Indonesia untuk membuka start up tanpa perlu meminta lisensi dari Kemenkominfo. Kementrian hanya bertugas melakukan registrasi saja.

“Kominfo ingin buka ruang inovasi seluas-luasnya,” kata Rudiantara.

Rudiantara mengatakan, kemudahan tersebut diharapkan dapat menambah jumlah start up “Unicorn” di Indonesia. “Unicorn” merupakan gelar yang diberikan pada suatu startup dengan nilai valuasi lebih dari 1 Miliar Dollar. Saat ini, Indonesia memiliki 4 startup “Unicorn”.

“Pemerintah beserta eksosistem Unicorn mencoba mempertemukan startup Indonesia dengan melakukan inkubasi, kurasi, dan dipertemukan dengan perusahaan investor besar dunia. Diharapkan 2019 akan lahir satu Unicorn baru,” kata Rudiantara.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan, di era tantangan revolusi industri ke-4, perguruan tinggi harus betul-betul inovatif. Lulusan perguruan tinggi diharapkan bisa ikut andil dalam menciptakan peluang kegiatan ekonomi.

Di sisi lain, perguruan tinggi juga harus menyiapkan kompetensi untuk menghasilkan lulusan yang  bergerak di bidang kewirausahaan. Kreativitas generasi muda dalam menciptakan inovasi harus didukung dengan kekuatan akademik.

“Jadilah entrepreneur yang merupakan produk perguruan tinggi,” kata Rektor.

Acara “Viva Youth Festival” digelar atas kerja sama Unpad dengan portal media Viva. Selain Menteri dan Rektor, turut hadir sebagai pembicara presenter TV One Brigita Manohara, bintang YouTube (Youtuber) Andovi da Lopez and Jovial da Lopez, Founder & CEO Young on Top Billy Boen, serta Founder Amblefootwear Agit Bambang.*

Laporan oleh Arief Maulana

Share this: