[unpad.ac.id, 20/2/2018] Pemerintah provinsi telah menunjukkan komitmennya dalam  mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) di Jawa Barat. Pada pelaksanaannya, Universitas Padjadjaran menjadi pihak yang terlibat dalam kerja sama mendukung implementasi ini.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad menjelaskan perlunya sinergi antar dinas, kota, dan kabupaten dalam mewujudkan pencapaian SDGs di Jawa Barat, dalam seminar “Jawa Barat Menyongsong SDGs” di ruang Soehoed Warnaen kantor Bappeda Jabar, Selasa (20/2). Seminar ini digelar atas kerja sama Bappeda Jabar dengan SDGs Center Unpad. (Foto: Tedi Yusup)*

Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad menyatakan, Unpad siap mendukung implementasi SDGs di Jawa Barat. Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, implementasi ini merupakan langkah penting bagi Jawa Barat dalam berperan di tingkat global.

“Keberhasilan dalam proses mewujudkannya tidak mungkin terjadi tanpa kontribusi seluruh pihak,” ujar Rektor saat memberikan sambutan seminar “Jawa Barat Menyongsong SDGs” di ruang Soehoed Warnaen kantor Bappeda Jabar, Selasa (20/2). Seminar ini digelar atas kerja sama Bappeda Jabar dengan SDGs Center Unpad.

Rektor mengatakan, salah satu tantangan pelaksanaan TPB di daerah adalah adanya kerja-kerja sektoral. Beberapa kota dan kabupaten, atau bahkan dalam satu wilayah, anta perangkat daerah lebih fokus menjalankan tugas fungsinya masing-masing. Sangat sulit untuk dapat menjalankan sinergi satu sama lain.

Melalui SDGs ini, Rektor mendorong para perangkat daerah dapat mengintegrasikan ke dalam bidang kerjanya. Sebanyak 17 capaian dan 169 indikator yang terkandung dalam SDGs memiliki keterkaitan satu sama lain.

“Kita sadari masing-masing punya indikator kinerja khas di tugasnya masing-masing, maka kita sering fokus pada tugas sendiri dan mengesampingkan dinas lain. Dengan berpegang pada SDGs, mudah-mudahan kita selalu diingatkan bahwa antar satu dengan yang lain pasti terkait,” kata Rektor di hadapan pejabat maupun perwakilan kedinasan di lingkungan Pemprov Jabar.

Walaupun tertinggal 2 tahun pasca pengesahan dokumen resmi SDGs pada 2015 lalu, upaya implementasi ini dinilai belum terlambat. Rektor menjelaskan, SDGs sejatinya bukan hal baru di Indonesia. Poin capaian dan indikator dalam SDGs sudah menjadi bagian dalam keseharian masyarakat Indonesia.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Ir. Yerry Yanuar, M.M., mengatakan, komitmen ini dilakukan guna menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang pelaksanaan pencapaian SDGs. Salah satu bunyi Perpres itu menyebut pemerintah daerah turut bersama mencapai SDGs dengan agenda pelaksanaan hingga 2030 mendatang.

“Keberhasilan kita membangun 17 gol dan 169 indikator SDGs merupakan performa bangsa yang berdaulat,” ujar Yerry.

Mewujudkan komitmen tersebut, perlu disusun Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk lima tahun mendatang. Penyusunan ini dilakukan Gubernur dengan melibatkan unsur pemerintahan lainnya, akademisi, organisasi masyarakat, filantropis, pelaku usaha, dan pihak terkait lainnya.

Lebih lanjut Yerry mengatakan, melalui seminar yang digelar Bappeda dan SDGs Center Unpad ini menandakan langkah simbolis pemerintah daerah dalam melaksanakan pencapaian SDGs. “Ini diharapkan dapat menghasilkan pemahaman bahwa SDGs merupakan komitmen bersama,” kata Yerry.

Seminar ini diisi oleh pembicara dari Bappenas Pusat, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pusat Statistik, dan SDGs Center Unpad. Selain pemaparan, acara ini juga diisi dengan peluncuran buku “Seri Menyongsong SDGs: Kesiapan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat” yang ditulis oleh peneliti di SDGs Center Unpad.*

Laporan oleh Arief Maulana

Share this: