Logo Unpad.*

[unpad.ac.id, 15/01/2018] Berbagai capaian dan prestasi yang diraih Universitas Padjadjaran di tahun 2017 merupakan buah dari yang telah dilakukan sivitas akademika, tenaga kependidikan, dan alumni. Menghadapi tantangan 2018, kinerja ini terus ditingkatkan kapasitasnya. Bukan hanya demi kemajuan akademik dan institusi, kinerja Unpad juga harus mampu memberikan kemaslahatan bagi masyarakat.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad saat menyampaikan perkembangan capaian Unpad 2016/2017 serta target 2018 di Aula Fakultas Keperawatan, Jatinangor, Sabtu (13/01). (Foto: Tedi Yusup)*

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad saat menyampaikan presentasi capaian dan target Unpad 2018, Sabtu (13/01) mengatakan, ada lima indikator utama Unpad yang akan diraih di 2018. Lima indikator tersebut meliput peningkatan publikasi ilmiah, penambahan jumlah guru besar, kerja sama, prestasi mahasiswa, dan peningkatan persentase mahasiswa lulus tepat waktu.

Target lima indikator di 2018 merupakan hasil analisis performa yang telah dilakukan Unpad di tahun sebelumnya. Untuk 2018, Rektor mengatakan, kunci penting dari pencapaian itu adalah kuatnya sistem dan pembangunan perencanaan yang baik. Berbagai kegiatan perencanaan saat ini ditekankan pada program, tidak lagi berdasarkan anggaran.

Dari kunci penting tersebut, lanjut Rektor, turunannya terlihat pada aktivitas fakultas. Fakultas berkonsentrasi penuh dalam mengembangkan program. Segala bentuk anggaran/pembiayaan telah dikomitmenkan menjadi tanggung jawab universitas secara keseluruhan. “Ini untuk membangun corporate culture kita,” tambahnya.

Pada indikator publikasi ilmiah, Unpad menargetkan ada 927 publikasi ilmiah di tingkat internasional. Melihat refleksi data publikasi ilmiah Unpad per 31 Desember 2017, sudah 481 publikasi internasional Unpad yang terindeks Scopus. Angka 2017 berhasil naik 2 kali lipat dibanding jumlah per 27 Desember 2016, yaitu 242 publikasi.

Jumlah publikasi internasional Unpad didorong lebih kuat pada publikasi jurnal, bukan prosiding. Penguatan ini diharapkan dapat meningkatkan indeks sitasi Unpad di tingkat internasional. Dari data publikasi 2017, Unpad menduduki peringkat ke-8 jumlah publikasi perguruan tinggi di Indonesia, dengan jumlah 481 publikasi terdiri dari 284 publikasi artikel di jurnal, 174 publikasi prosiding, serta 23 publikasi lain.

Meningkatnya publikasi ilmiah diharapkan dapat mendongkrak penambahan guru besar. Upaya ini didukung dengan dijalankannya serangkaian program Academic Leadership Grant (ALG). Dalam program ini, setiap guru besar di Unpad dikokohkan kembali sebagai pemimpin tertinggi akademik. Guru besar menjadi pemimpin bagi para dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian.

Dengan bertujuan menghasilkan guru besar baru, maka setiap guru besar dalam satu kelompok ALG setidaknya dapat mendorong minimal satu guru besar baru. Dengan jumlah 135 guru besar aktif saat ini, Unpad menargetkan penambahan 138 guru besar di 2018.

Di sisi lain, jumlah guru besar yang ada saat ini sebagian besar didominasi usia di atas 60 tahun. Kondisi ini menjadi tantangan berat, mengingat jumlah guru besar tersebut sebagian akan memasuki masa purnabakti. Untuk itu, para dosen muda Unpad saat ini memiliki potensi besar untuk meraih gelar profesor.

Selain lima indikator utama, perubahan struktur kelembagaan juga telah dilakukan Unpad. Pasca ditetapkan sebagai PTN Badan Hukum, Unpad melakukan reformasi birokrasi dengan merampingkan struktur dan pengalihan fungsi ke tugas fungsional. Rektor mengungkapkan, pengalihan ke tugas fungsional dilakukan agar kinerja setiap pegawai dapat terukur dengan baik.

“Hampir setengah atau lebih jabatan struktural mulai dihilangkan dan dikonversikan menjadi fungsi-fungsi yang bisa terukur dengan baik,” ujarnya.

Tahun 2018 pula, Unpad tetap fokus pada program unggulan, yakni hibah internal Unpad, penguatan pusat unggulan, pembukaan program studi baru yang diharapkan dapat menjawab tantangan di masyarakat, serta penyiapan program Tahapan Persiapan Bersama yang mengarah pada implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan mata kuliah Olahraga, Kesenian, dan Kreativitas (OKK) dengan fokus kewirausahaan bagi mahasiswa baru.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

 

 

Share this: