Ootrad Unpad Digelar untuk Tetapkan Standar Baku Olahraga Tradisional

[unpad.ac.id, 08/09/2017] Penyelenggaraan Olimpiade Olahraga Tradisional (Ootrad) oleh Universitas Padjadjaran tidak hanya untuk mengenalkan ragam olahraga tradisional dari Jawa Barat saja. Ootrad yang telah digelar sejak 2007 lalu ini dilakukan sebagai dasar untuk penetapan standar baku terhadap olahraga tradisional itu.

Para pembicara Talkshow “Peran Budaya dalam Harmonisasi Kebinekaan Bangsa” di Bale Santika Unpad Jatinangor, Jumat (8/09). (Foto: Tedi Yusup)*

Pencetus Ootrad Unpad Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia, DEA, mengungkapkan, penetapan standar dilakukan agar olahraga tradisional tidak hanya menjadi media rekreasi, tetapi dapat menjadi kompetisi yang serius. Menurutnya, hingga saat ini tidak ada standar atau ukuran baku terhadap beragam olahraga tradisional.

“Di sinilah peran universitas. Kalau hanya sekadar rekreasi, tentunya dilaksanakan di tingkat RW juga bisa,” ujar Prof. Ganjar saat menjadi pembicara dalam Talkshow “Peran Budaya dalam Harmonisasi Kebinekaan Bangsa” di Bale Santika Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (8/09).

Rektor Unpad periode 2007-2015 ini mencontohkan, salah satu cabang lomba Ootrad selama ini adalah lomba balap egrang. Di ajang tersebut, Unpad mengklasifikasikan lomba tersebut berdasarkan jarak, diantaranya 100 meter, 150 meter, 500 meter, hingga 1.000 meter. Ini bertujuan untuk mengukur daya tahan setiap peserta lomba dan berapa waktu yang harus ditempuh untuk menempuh jarak itu.

Contoh pengukuran lainnya terlihat pada kategori lomba bedil lodong. Selama beberapa kali Ootrad pernah menggelar kategori lomba ini. Di sini, pihaknya menghitung tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari dentuman bedil. Dengan begitu, peserta bisa melakukan kreasi menciptakan bedil lodong dengan tingkat kebisingan dentuman tertentu.

“Kalau standar ini dilakukan, ini bisa menjadi orientasi bagi tempat lain,” kata Prof. Ganjar.

Lebih lanjut Prof. Ganjar mengatakan, karena bersifat rekreasi maka proses penentuan juara dalam lomba selama ini belum memiliki standar jelas. Untuk itu, Ootrad juga menetapkan pemenang dalam tiap lomba dilihat dari bagaimana ukuran seorang peserta dapat lolos menjadi juara.

Ukuran dan standar baku tersebut juga bertujuan agar olahraga tradisional dapat lebih kompetitif. Dengan menetapkan dua unsur tersebut, Prof. Ganjar menilai olahraga tradisional bukan tidak mungkin dapat menjadi cabang olahraga ekshibisi pada kompetisi olahraga nasional. Ia pun optimis pengembangan menjadi kompetisi akan mendorong olahraga tradisional akan menjadi lebih masif.

Kalau jadi kompetisi, orang akan menjadi lebih ramai, pelaksanaannya jadi banyak, dan mungkin akan menjadi suatu profesi,” kata Prof. Ganjar.

Cabang olahraga tradisional dalam Ootrad dipilih tidak hanya dari berbagai permainan rakyat. Berbagai aktivitas yang terjadi di sekeliling masyarakat bisa menjadi suatu olahraga kompetitif. Upaya ini diwujudkan melalui cabang kompetisi Sapta Lomba yang terdiri dari Ngagandong Boboko, Egrang, Balap Karung, Manggul Beas, Nanggung Suluh, Nyuhun Jukut, dan Eyong.

Prof. Ganjar menyampaikan, menghidupkan olahraga tradisional tidak sekadar menyelenggarakan perlombaan dan mengenalkannya kepada masyarakat. Penetapan standar baku perlombaan diharapkan jadi acuan bagi penyelenggaraan kompetisi serupa di wilayah lainnya. Jika sudah menjadi acuan, maka Unpad akan menjadi pihak pertama yang telah menetapkan standar bagi olahraga tradisional.

Talkshow ini digelar sebagai bagian dari penyelenggaraan Ootrad ke-10 dan Festival Budaya dalam rangka Dies Natalis ke-60 Unpad. Para pembicara lain yang hadir dalam acara tersebut yaitu Dosen Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia Mustika Fitri, M.Pd., PhD, Ketua Umum DPP HPDKI Nasional Ir. Yudi Guntara Noor, dan Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Brigjen TNI Purn.) Drs. H. Sjahlan Idris.

Selain talkshow olahraga tradisional, rangkaian Ootrad ke-10 ini juga menggelar Seminar Batik Nusantara yang digelar di Bale Santika Unpad, Jumat (8/09) siang. Pelaksanaan Ootrad ke-10 ini akan digelar di Kampus Unpad Jatinangor, Sabtu (9/09).*

Laporan oleh Arief Maulana

 

 

Share this: