Mahasiswa HI Unpad Wakili Indonesia di Ajang ECOSOC Youth Forum

Mahasiswa prodi Hubungan Internasional Unpad, Muhammad Arsalan (kiri) di ajang The 6th Economic and Social Council (ECOSOC) Youth Forum.*

[Unpad.ac.id, 24/02/2017] Mahasiswa Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran, Muhammad Arsalan menjadi salah seorang wakil pemuda Indonesia dalam sidang PBB, The 6th Economic and Social Council (ECOSOC) Youth Forum, yang diselenggarakan di markas besar PBB, New York 30-31 Januari lalu.

 

Mahasiswa prodi Hubungan Internasional Unpad, Muhammad Arsalan (kiri) di ajang The 6th Economic and Social Council (ECOSOC) Youth Forum.*
Mahasiswa prodi Hubungan Internasional Unpad, Muhammad Arsalan (kiri) di ajang The 6th Economic and Social Council (ECOSOC) Youth Forum.*

Sidang tingkat menteri ini digelar oleh ECOSOC yang merupakan satu dari 6 (enam) organ utama PBB dan diikuti oleh 193 negara anggota PBB. Sidang tersebut digelar dalam rangka memberdayakan keterlibatan pemuda dalam implementasi Agenda SDGs 2030 khususnya dalam aspek sosial-ekonomi, dengan tema “The Role of Youth in Poverty Eradication and Promoting Prosperity in A Changing World”.

Arsalan merupakan salah satu dari 3 wakil pemuda Indonesia yang berangkat ke New York beserta 3 pejabat senior Pemerintah RI. Selain Arsalan, perwakilan pemuda Indonesia lainnya yaitu Nordianto (mahasiswa Universitas Tanjung Pura) dan Prayang Sunny Yulia (Dosen Teknik Perminyakan Universitas Trisakti).

Untuk menjadi wakil pemuda Indonesia dalam sidang tersebut, Arsalan berhasil melalui seleksi ketat oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan kemudian bergabung dengan delegasi Indonesia yang dipimpin dan didukung oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Delegasi Indonesia diketuai oleh Dr. Surya Chandra Surapaty, MPH., Ph.D, yang juga merupakan Kepala BKKBN.

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri dan kepala lembaga terkait yang menangani kepemudaan, sidang tahun ini sekaligus menjadi partisipasi pertama Indonesia dalam forum kepemudaan tertinggi di dunia ini.

Hasil dari ECOSOC Youth Forum ini kemudian akan dijadikan rujukan pertemuan kepala negara tahunan PBB, High Level Political Forum (HLPF), yang merupakan sebuah platform untuk mengulas perkembangan implementasi SDGs di masing-masing negara anggota PBB pada Juli mendatang.

Sebelum sidang, wakil pemuda Indonesia telah menerima pelatihan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Kesehatan, Bappenas dan Kementerian Kelautan dan Perikanan guna memahami posisi resmi Indonesia dalam berbagai isu. Dr. Nia Reviani, MAPS, selaku Kepala Kerja sama dan Pelatihan Internasional BKKBN yang merupakan salah satu delegasi pejabat senior, berpendapat bahwa Indonesia perlu aktif melibatkan pemuda dalam forum semacam ini guna menyiapkan peran mereka sebagai pemangku kebijakan kelak.

“BKKBN berkomitmen penuh dalam pemberdayaan pemuda Indonesia, salah satunya dengan mendukung pemuda Indonesia untuk mengikuti sidang PBB tentang kebijakan kepemudaan nasional ini. Diharapkan pada saat generasi mereka menjadi pemegang keputusan di negara ini, mereka sudah siap untuk menyuarakan kepentingan Indonesia yang lebih besar di dunia internasional,” kata dokter berusia 33 tahun itu.*

Rilis /art

Share this: