Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad, “Mahasiswa Jangan Cuma Kuliah, Harus Aktif, Berprestasi dan Memberi Kontribusi Positif pada Masyarakat”

Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum., saat memberikan sambutan pada kegiatan "Penutupan OKK: Inaugurasi Prabu" di Stadion Jati Padjadjaran di Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (23/12). (Foto oleh: Dadan T.)*

[Unpad.ac.id, 23/12/2016] Setelah menyelesaikan kegiatan mata kuliah Olah Raga, Kesenian dan Kreativitas (OKK) yang dilaksanakan di lingkungan sekitar kampus Jatinangor, para mahasiswa baru Universitas Padjadjaran angkatan 2016 diharapkan termotivasi untuk aktif di kegiatan organisasi kemahasiswaan (ormawa), berprestasi dan memberi kontribusi positif kepada masyarakat.

Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum., saat memberikan sambutan pada kegiatan "Penutupan OKK: Inaugurasi Prabu" di Stadion Jati Padjadjaran di Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (23/12). (Foto oleh: Dadan T.)*
Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum., saat memberikan sambutan pada kegiatan “Penutupan OKK: Inaugurasi Prabu” di Stadion Jati Padjadjaran di Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (23/12). (Foto oleh: Dadan T.)*

Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum., mengatakan hal tersebut ketika ditemui pada kegiatan “Penutupan OKK: Inaugurasi Prabu” di Stadion Jati Padjadjaran di Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (23/12).

“Dengan pengalaman yang didapat saat OKK, mereka diharapkan dapat menjadi inisiator, katalisator, dan motivator bagi mahasiswa lainnya. OKK semoga juga bisa mendorong peningkatkan jumlah aktivis yang terlibat di ormawa universitas dan fakultas. Tentu saja bukan sekadar aktif, tapi juga dapat mengharumkan nama Unpad,” ujar Prof. Reiza.

Oleh karena itu, Prof. Reiza berharap, mahasiswa tidak sekadar puas menjadi mahasiswa Unpad lalu hanya kuliah saja. Unpad telah menyediakan banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh para mahasiswa, tersedia pula ormawa mulai dari minat olah raga, kesenian, bakat, penalaran, dan lain sebagainya.

“Sayang jika menjadi mahasiswa Unpad semata-mata hanya untuk kuliah,” ujar Prof. Reiza.

Lebih lanjut, Prof. Reiza memaparkan, tujuan pelaksanaan OKK salah satunya adalah menciptakan kolaborasi antara universitas dengan masyarat, terutama masyarakat Jatinangor. Dalam hal ini, Unpad ingin turut memberdayakan masyarakat melalui konsep OKK.

Pelaksanaan OKK yang membaurkan mahasiswa baru dari berbagai program studi dan fakultas ini diharapkan dapat memberi ruang kolaborasi antara mereka. Para mahasiswa tidak lagi bicara dari prodi mana, atau fakultas apa, namun menegaskan bahwa kami adalah mahasiswa Unpad.

Pelaksanaan OKK diawali dengan kegiatan pembekalan mahasiswa oleh para dosen, lalu mahasiswa yang didampingi para dosen dan fasilitator berinteraksi dengan masyarakat di desa, RW, dan RT. (Baca juga “Perkuliahan OKK Mahasiswa Unpad 2016 Dilaksanakan di Tengah Masyarakat Jatinangor“).

humas-unpad-2016_12_23-penutupan-okk-1-dadan

“Kami melihat, pelaksanaan OKK sudah berjalan dengan baik. Namun demikian tentu saja ada evaluasi, dan dirasa perlu ada penambahan materi Kebudayaan Sunda serta lebih memperhatikan lagi kompetensi para pendamping dan fasilitator. Kita ingin kegiatan OKK ke depan dapat berlangsung lebih baik lagi, lebih berkualitas, lebih bisa memberdayakan masyarakat, sekaligus juga memberikan wawasan dan pengalaman yang lebih berharga kepada mahasiswa,” ujar Prof. Reiza.

Mahasiswa juga akan didorong untuk membuat kegiatan-kegiatan gabungan seperti ini setidaknya setahun sekali sehingga denyut kegiatan yang melibatkan mahasiswa antarfakultas bisa terus mewarnai kegiatan mahasiswa Unpad.*

Laporan oleh: Erman

Share this: