Pengembangan Sumber Daya Ternak Lokal Harus Memperhatikan Kesesuaian Ekosistem

Suasana Seminar Nasional Pengembangan Peternakan Berkelanjutan ke-8 di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (16/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 16/11/2016] Sumber daya ternak lokal dapat terus dikembangkan untuk kemaslahatan masyarakat, yang pada gilirannya akan sesuai dengan apa yang diharapkan pada Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam pengembangannya pun harus berwawasan lingkungan, yaitu berpedoman pada pembangunan peternakan berkelanjutan.

Suasana Seminar Nasional Pengembangan Peternakan Berkelanjutan ke-8 di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (16/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Suasana Seminar Nasional Pengembangan Peternakan Berkelanjutan ke-8 di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (16/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Pembangunan peternakan dan kesehatan hewan akan dilakukan dengan pola pembangunan berkelanjutan, yang artinya sebagai upaya pengelolaan dan konservasi sumber daya peternakan yang meliputi lahan, air, dan sumber daya genetik hewan. Dengan rekayasa teknologi dan kelembagaan maka akan tercapai kebutuhan pangan yang diperlukan secara berkesinambungan,” ujar Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang Ir. Tri Harsi, MP saat menjadi Keynote Speaker pada Seminar Nasional Pengembangan Peternakan Berkelanjutan ke-8 di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Rabu (16/11).

Selain itu, Tri pun mengungkapkan bahwa pengembangan sumber daya ternak lokal harus memperhatikan kesesuaian ekosistem atau lingkungan setempat (spesifik lokasi), membuka kesempatan kerja bagi penduduk, meningkatan pendapatan peternak, menggunakan input produksi yang rendah, memiliki prinsip daur ulang, serta  memiliki keterkaitan ke depan (industri hulu) dan ke belakang (industri pengolahan peternakan).

Pemerintah pun telah menetapkan bahwa ada 65 rumpun ternak lokal yang dapat dikembangkan. Rumpun ternak lokal ini merupakan sumber utama untuk penyediaan pangan masyarakat, pemberantasan kemiskinan, menyerap tenaga kerja, bahan baku untuk industri , memperluas ekspor, dan mencegah urbanisasi.

Selain Tri, turut hadir sebagai pembicara pada seminar nasional ini adalah Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA dar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Drs. M. Munandar, MS dari Fakultas Peternakan Unpad, dan AgusAbdurahman selaku ketua HIPPAPI Jawa Barat.

Acara ini digelar oleh Fakultas Peternakan Unpad, dan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Dr. Arry Bainus, M.A., dengan didampingi pula oleh Dekan Fakultas Peternakan Unpad Prof. Dr. Ir. Husmy Yurmiati, M.S. dan Ketua Panitia Dr. Jajang Gumilar, SPt, MM.

Kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk menghasilkan pemikiran dalam pengambilan kebijakan yang berpihak terhadap pengembangan sumber daya ternak lokal dalam pencapaian SDGs, serta untuk menjalin komunikasi ilmiah antar akademisi, peneliti, praktisi, pemangku kebijakan, dan komunitas untuk pengembangan sumber daya ternak lokal dalam pencapaian SDGs.

“Total makalah yang dipresentasikan sebanyak 153 judul, terdiri atas 107 judul dipresentasikan secara ioral dan sebanyak 46 judul dipresentasikan dalam bentuk poster,” ungkap Dr. Jajang.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Share this: