Bale Pabukon Unpad Bukan Hanya Toko Buku, Tapi Juga Pusat Literasi

Kegiatan Seminar & Talkshow “Terbitkan Karyamu!" di Bale Pabukon Unpad Jatinangor, Kamis (20/10). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 20/10/2016] Keberadaan Bale Pabukon Universitas Padjadjaran tidak hanya menjadi penyedia buku-buku berkualitas serta ruang aktivitas akademik kemahasiswaan. Lebih dari itu, Bale Pabukon memiliki misi meningkatkan aspek literasi, khususnya di kalangan mahasiswa, komunitas,  maupun masyarakat sekitar Jatinangor.

Kegiatan Seminar & Talkshow “Terbitkan Karyamu!" di Bale Pabukon Unpad Jatinangor, Kamis (20/10). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Kegiatan Seminar & Talkshow “Terbitkan Karyamu!” di Bale Pabukon Unpad Jatinangor, Kamis (20/10). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Kita punya misi Bale Pabukon sebagai pusat literasi dan juga tempat gerakan komunitas yang ada di Jatinangor. Selain itu, kami juga mendorong sebagai tempat lahirnya start up bisnis mahasiswa,” ujar Koordinator Bale Pabukon Unpad, Andri Yanto, S.Sos., M.I.Kom., saat membuka seminar, talkshow , serta workshop penulisan di Bale Pabukon Unpad kampus Jatinangor, Kamis (20/10).

Acara yang digelar atas kerja sama Bale Pabukon Unpad dengan penerbit indie Bitread ini terdiri dari Seminar & Talkshow “Terbitkan Karyamu!”, serta workshop menulis fiksi dan nonfiksi. Kegiatan ini menghadirkan pembicara dan pementor workshop, diantaranya: Anita Hairunnisa (Co Founder Bitread), Hilda Tjahja (penulis, programmer, traveller) Triani Retno (editor, penulis bestseller), dan Brillianto K. Jaya (penulis, Executive Producer Metro TV).

Terbatasnya ruang aktivitas di bidang literasi mendorong Bale Pabukon untuk mengelola berbagai kegiatan. Andri mengatakan, saat ini Bale Pabukon telah digunakan sebagai lokasi seminar, diskusi buku, hingga penyelenggaraan pelatihan menulis, baik yang digelar oleh mahasiswa, komunitas literasi, maupun masyarakat umum.

Untuk lebih menunjang kegiatan tersebut, sarana toko buku juga tersedia di Bale Pabukon. Andri menjelaskan, kehadiran toko buku ini untuk semakin mendekatkan mahasiswa dan masyarakat dengan akses toko buku. Adanya toko buku ini juga didasarkan atas tujuan awal pembangunan gedung yang terletak di seberang pintu masuk selatan kampus Unpad Jatinangor itu, yaitu sebagai toko buku di lingkungan kampus Jatinangor.

“Semua buku yang dijual kita beri diskon. Dan itu kita harap memberikan akses lebih besar kepada mahasiswa,” kata Andri.

Selain buku-buku dari berbagai penerbit umum, Bale Pabukon juga menjadi ruang bagi penjualan buku-buku yang diterbitkan Unpad Press. Andri mengatakan, seluruh buku-buku yang diterbitkan Unpad Press dapat didapatkan dengan mudah di toko buku ini.

“Pabukon akan support manajemen penerbitannya juga,” kata Andri

Meski usaha penjualan buku fisik saat ini bisa dikatakan berada pada titik nadir, Andri optimis Bale Pabukon menjadi sentra peningkatan literasi. Melalui integrasi aktivitas literasi, bisnis, dan kemahasiswaan, toko buku ini akan lebih mudah diakses oleh mahasiswa, komunitas, masyarakat, maupun calon-calon pelaku usaha.

“Strategi kami, kita undang sebesar-besarnya mahasiswa agar mau beraktivitas di Pabukon. Agar mereka tahu bahwa Pabukon ini sebagai tempat berekspresi dengan ada toko bukunya. Kita juga kenalkan Pabukon ini melalui para pustakawan di Unpad,” kata Andri.

Melalui kegiatan seminar dan workshop “Terbitkan Karyamu!” ini, Andri berharap banyak mahasiswa maupun masyarakat dapat berkontribusi dalam peningkatan literasi, salah satunya ialah mau menerbitkan buku sendiri. Dalam acara kelas menulis, tercata sebanyak 70 peserta mengikuti kelas menulis fiksi dan 60 orang mengikuti kelas menulis nonfiksi.

Andri menyebut kegiatan kelas menulis tidak berhenti pada saat acara ini saja. Pihaknya akan rutin menyelenggarakan pelatihan menulis ini secara berkesinambungan. Ia menargetkan, sebanyak 100 buku akan siap diterbitkan melalui pelatihan menulis ini pada Desember mendatang.

Terkait dengan target 100 buku, Andri mendorong bukan hanya mahasiswa maupun peserta kelas menulis saja. Ia juga berharap para dosen juga dapat berpartisipasi dalam program tersebut. “Target 100 buku ini bisa jadi naskah cetak atau naskah digital. Tetapi, semuanya sudah melewati proses pemenuhan syarat penerbitan buku,” kata Andri.

Sementara Co-Founder Bitread, Anita Hairunnisa, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Bale Pabukon Unpad untuk membangun kreativitas menulis dan mengakomodir penulis yang bukunya ingin diterbitkan.

“Program ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat, khususnya melahirkan penulis-penulis baru, karena melihat potensi banyak sekali lulusan-lulusan Unpad yang menjadi penulis dan menerbitkan buku,” kata Anita.*

Laporan oleh: Arief Maulana & Putri Syfa Karina / eh

Share this: