Perguruan Tinggi Harus Berperan Aktif Dukung Perkembangan Industri Keuangan Syariah

(Foto oleh: Dadan T.)*

[Unpad.ac.id, 21/09/2016]  Perkembangan industri keuangan syariah terus mengalami kemajuan pesat. Saat ini, industri keuangan syariah pun menjadi salah satu faktor penting dalam menopang perekonomian negara. Perguruan tinggi sebagai tempat mempersiapkan sumber daya manusia keuangan syariah harus berperan aktif mendukung perkembangan tersebut.

Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan, dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan, Deden Firman Hendarsah, saat menjadi keynote speaker pada Training of Trainers (ToT) Keuangan Syariah Terintegrasi di Ruang Serba Guna Unpad, Gedung 2 Lantai 4, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Rabu (21/09). (Foto oleh: Dadan T.)*
Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan, dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan, Deden Firman Hendarsah, saat menjadi keynote speaker pada Training of Trainers (ToT) Keuangan Syariah Terintegrasi di Ruang Serba Guna Unpad, Gedung 2 Lantai 4, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Rabu (21/09). (Foto oleh: Dadan T.)*

“Perguruan tinggi tidak bisa tinggal diam melihat perkembangan yang begitu maju. Perguruan tinggi seyogianya berperan aktif di dalam bagaimana menciptakan atau membuat suatu produk yang dapat memeperkuat perkembangan tersebut,” kata Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sistem Informasi, Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes., Ph.D., saat membuka sekaligus menjadi Keynote Speaker dalam Training of Trainers (ToT) Keuangan Syariah Terintegrasi di Ruang Serba Guna Unpad, Gedung 2 Lantai 4, Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Rabu (21/09).

Lebih lanjut Dr. Arief mengatakan, ilmu keuangan syariah yang dikembangkan perguruan tinggi jangan sampai dijadikan alat penjaring untuk memperkuat sekelompok individu, melainkan untuk mengembangkan potensi yang ada di masyarakat.

“Andaikata ilmu yang diajarkan di universitas ini merupakan suatu pembelenggu masyarakat untuk mengembangkan ekonominya, maka universitas akan bertanggung jawab terhadap kemunduruan ekonomi di tempat itu,” ujar Dr. Arief.

Sementara itu, Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan, dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan, Deden Firman Hendarsah, mengungkapkan bahwa ada banyak kekhasan industri keuangan syariah di Indonesia jika dibandingkan negara lain. Indonesia merupakan salah satu negara dengan sistem dan infrastruktur keuangan syariah yang paling lengkap.

“Baik dari sisi pengaturannya, maupun dari sisi industrinya,” ungkap Deden.

ToT yang digelar atas kerja sama OJK dengan FEB Unpad ini diikuti oleh sekitar 150 peserta dari berbagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Diharapkan, peserta dari pelatihan ini kembali akan menyampaikan informasi dari ToT ini kepada ribuan mahasiswa atau praktisi  lain.

Menurut Dr. Arief, kegiatan Ini merupakan salah satu upaya Unpad dan OJK agar ilmu yang ada di universitas dan OJK dapat sampai ke masyarakat. “Sehingga pada akhirnya ilmu tersebut akan menjadi alat untuk mengangkat perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Pelatihan akan digelar selama tiga hari hingga 23 September 2016 mendatang. Selain memberi pengetahuan mengenai indsutri keuangan syariah saat ini, diharapkan para pesera juga dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan perekonomian negara.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Share this: