Penguatan Kapasitas Jawa Barat Perlu Kontribusi Perguruan Tinggi

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dalam acara "Konferensi Pembangunan Jawa Barat II di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Jumat (16/09). (Foto: Dadan T.)

[Unpad.ac.id, 16/09/2016] Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Selain memiliki banyak potensi, berbagai permasalahan menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Provinsi. Perlu upaya kontribusi berbagai pihak, terutama akademisi di perguruan tinggi, untuk memberikan solusi dari berbagai permasalahan tersebut.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dalam acara "Konferensi Pembangunan Jawa Barat II di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Jumat (16/09). (Foto: Dadan T.)
Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dalam acara “Konferensi Pembangunan Jawa Barat II di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Jumat (16/09). (Foto: Dadan T.)

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, mengatakan,  Unpad berkomitmen berkontribusi dalam membangun Jawa Barat. Upaya ini didorong melalui peran aktif pimpinan universitas dan fakultas di 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat pada program Aliansi Strategis Unpad Jawa Barat (ASUP Jabar). Sinergi ini bertujuan mempercepat pembangunan di setiap Kota/Kabupaten di Jawa Barat melalui kontribusi akademik.

“Dengan upaya kami menyampaikan ke berbagai daerah, kami berkeyakinan bisa saja ada koreksi dari pandangan akademik terhadap realitas yang ada. Sisi lain kami juga berkeyakinan mendapat inspirasi dari realitas yang ada untuk mendapatkan bekal temuan akademik lainnya,” papar Rektor saat membuka “Konferensi Pembangunan Jawa Barat II” di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (16/09).

Kegiatan yang menjadi bagian dari peringatan Dies Natalis ke-59 Unpad ini digelar untuk mendapatkan rekomendasi penguatan wilayah di Jawa Barat melalui kapasitas akademik. Konferensi ini menghadirkan pembicara, diantaranya: Guru Besar FISIP Unpad, Prof. Dr. Dede Mariana, M.Si.; Guru Besar FEB Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE.; Dosen FH Unpad, Dr. Indra Perwira SH., MH.; Ketua Pusat Penelitian Geopark dan Kebencanaan Geologi Unpad, Prof. Ir. Mega Fatimah Rosana, PhD,; Wakil Walikota Banjar, H. Darmadji Prawirasetia., dan Sekda Pangandaran, Mahmud, S.H., M.H.

Dalam pemaparannya, Prof. Rina mengatakan, Jawa Barat memiliki prospek kekuatan dari sektor keragaman potensi sumber daya alam, struktur perekonomian yang sudah berlangsung panjang, beragamnya teknologi dan sumber daya manusia, serta beragamnya sektor komoditas, mulai dari pertanian, industri, hingga jasa yang tersebar di 27 Kota/Kabupaten.

Meskipun memiliki potensi, produktivitas di Jawa Barat berjalan lambat. Prof. Rina mengatakan, kelambatan ini terjadi di seluruh sektor komoditas. Selain produktivitas melambat, permasalahan lainnya ialah maraknya ketimpangan sosial, infrastruktur yang belum memadai, hingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang berjalan lambat.

Lebih lanjut Prof. Rina mengatakan, Jawa Barat punya peluang dalam hal penguatan daya saing melalui difusi pengetahuan dengan teknologi. “Mendekatkan akademisi pada dunia nyata, itu juga menjadi bagian dari difusi tersebut. Peluangnya sangat besar,” kata Prof. Rina.

Guru Besar FISIP Unpad yang juga Ketua program ASUP Jabar, Prof. Dr. Dede Mariana, M.Si.
Guru Besar FISIP Unpad yang juga Ketua program ASUP Jabar, Prof. Dr. Dede Mariana, M.Si.

Dalam melakukan upaya penguatan tersebut, pemerintah bukan lagi sebatas mendorong kemajuan pembangunan, tetapi turut terlibat melakukan kolaborasi dengan berbagai sektor. Dengan demikian, penguatan daya saing akan lebih menyasar pada proses bottom up, agar seluruh individu dan lembaga memiliki tanggung jawab.

Sementara itu, Dr. Indra Perwira mengatakan, ada masalah sosial dan kultur di Jawa Barat yang harus menjadi perhatian Unpad. “Kita mudah membenahi hukum, politik, dan ekonomi. Tetapi aspek sosial yang rusak ini menjadi krusial,” kata Dr. Indra.

Terkait program ASUP Jabar, Prof. Dede yang juga menjabat sebagai Ketua ASUP Jabar menjelaskan, ada tiga langkah utama program kerja ASUP Jabar. Untuk program jangka pendek berupa penguatan database, harmonisasi data, dan updating data pembangunan wilayah di Jawa Barat.

Untuk program Jangka Menengah menyasar pada optimalisasi perencanaan daerah berbasis data, penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra, RKPD, Renja SKPD di Kota/Kabupaten yang lebih terarah dan terukur. Program lainnya yaitu hilirisasi proses dan hasil  penelitian Unpad di Kabupaten/Kota.*

 

Laporan oleh: Arief Maulana

 

Lampiran Materi Konferensi

Presentasi Prof. Rina Indiastuti

expose-wakil-walikota-banjar

Program ASUP Jabar

pengaturan-dan-kebijakan-pembangunan

pengembangan-sdm-dan-pendidikan-di-kabupaten-pangandaran-sekda1

Share this: