Unpad dan Calpoly State University Kembangkan Prototipe Teknologi Rumah DC di Kantor Kecamatan Jatinangor

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Bupati Sumedang, H. Eka Setiawan, saat meresmikan Teknologi Rumah DC di Kantor Kecamatan Jatinangor, Senin (15/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 16/08/2016] Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan California Polytechnics State University Amerika Serikat dan Kecamatan Jatinangor mengembangkan prototipe teknologi Rumah DC (dirrect current). Teknologi arus listrik searah ini dinilai efektif digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di pedesaan, dan dipasang di Kantor Kecamatan Jatinangor.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Bupati Sumedang, H. Eka Setiawan, saat meresmikan Teknologi Rumah DC di Kantor Kecamatan Jatinangor, Senin (15/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Bupati Sumedang, H. Eka Setiawan, saat meresmikan Teknologi Rumah DC di Kantor Kecamatan Jatinangor, Senin (15/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Rumah DC yang dipasang pertama kalinya di Indonesia ini diresmikan oleh Bupati Sumedang, H. Eka Setiawan, bersama Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, melalui penandatanganan prasasti di depan Kantor Kecamatan Jatinangor, Senin (15/08).

Peresmian tersebut juga dihadiri oleh Camat Jatinangor, M. Wasman, Pencetus teknologi Rumah DC yang juga Profesor Calpoly State University, Prof. Dr. Taufik, Anggota DPRD Kab. Sumedang, perwakilan jajaran pegawai di lingkungan Pemkab Sumedang, serta perwakilan dosen dan staf program studi Teknik Elektro FMIPA Unpad.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Taufik menerangkan, teknologi Rumah DC merupakan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan guna menghasilkan arus listrik mandiri tanpa bergantung distribusi listrik AC. Teknologi ini jauh lebih hemat dan efektif digunakan jika dibandingkan dengan pendistribusian listrik AC ke wilayah pedesaan.

“Pendistribusian listrik AC jauh lebih banyak membutuhkan biaya,” ujar ilmuwan asal Indonesia tersebut.

Dengan menggunakan teknologi Rumah DC, masyarakat di pedesaan dapat menghasilkan listrik mandiri dengan dimulai dari skala kecil. Skala ini, kata Prof. Taufik, dapat ditingkatkan kapasitasnya sesuai kebutuhan.

Teknologi ini ramah lingkungan karena memanfaatkan energi potensial yang ada di alam. Di kantor Kecamatan Jatinangor sendiri, Rumah DC ini memanfaatkan energi matahari dan angin. Satu modul yang dipasang di satu Rumah DC mampu menghasilkan maksimum 200 watt tenaga listrik.

“Kapasitas ini bisa ditambah dengan cara menambah satu modul lagi. Ini kan jauh lebih murah,” jelas Prof. Taufik.

Prototipe ini dipasang sebagai contoh penerapan teknologi Rumah DC khususnya untuk wilayah pedesaan. Saat ini, teknologi ini tengah didaftarkan untuk memperoleh hak patennya, baik di Amerika Serikat maupun Indonesia.

Sementara Rektor Unpad mengapresiasi pengembangan rumah DC di Kecamatan Jatinangor. Menurutnya, teknologi ini merupakan salah satu upaya langsung Tridharma Perguruan Tinggi di masyarakat.

“Ini adalah salah satu upaya kami dalam memberikan dampak bagi masyarakat,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

Share this: