Jajang Ramadhan Ikuti ASEAN Youth Exchange Program 2016 di Thailand

Foto bersama peserta ASEAN Youth Exchange Program 2016 di Chulalongkorn University, Thailand *

[Unpad.ac.id, 15/08/2016] Jajang Ramadhan, mahasiswa Diploma 3 Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran terpilih menjadi perwakilan Indonesia dalam ASEAN Youth Exchange Program 2016 yang diselenggarakan oleh ASEAN Studies Center bekerja sama dengan Chulalongkorn University dan ASEAN-Korea Centre, di Thailand pada 2 – 10 Agustus 2016.

Foto bersama peserta ASEAN Youth Exchange Program 2016 di Chulalongkorn University, Thailand *
Foto bersama peserta ASEAN Youth Exchange Program 2016 di Chulalongkorn University, Thailand *

Dalam kegiatan tersebut, Jajang juga berpartisipasi dalam ASEAN-Korea Youth Network Workshop yang merupakan bagian dari program tahunan ASEAN Youth Exchange Program (Youth Lead). Acara ini mengangkat tema “Marine Conservation – Promoting the Sustainable Use of Costal and Marine Resources” yang berfokus pada upaya ASEAN dan Korea dalam rangka mencapai lingkungan laut yang berkelanjutan melalui konservasi laut, promosi, dan peningkatan kapasitas pembangunan dalam  pengelolaan ekosistem dan sumber daya alam seperti yang tercantum pada kerangka kerja ASEAN Socio-Cultural Community 2025.

Dalam pidato pembukaannya, Prof. Suthiphand Chirathivat, Executive Director of ASEAN Studies Center, Chulalongkorn University mengatakan bahwa untuk menuju ASEAN 2025 yang memiliki stabilitas, kemakmuran, dan keberlanjutan diperlukan hubungan baik diantara negara-negara ASEAN. Pemuda sebagai generasi penerus memiliki peran yang sangat besar dalam mengimplementasikan tiga pilar ASEAN, yakni Political-security, Economic dan Socio-Cultural.

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, Jajang Ramadhan mengungkapkan kebanggaannya telah mengikuti program tersebut.

“Saya merasa bangga bisa menjadi salah satu wakil dari Indonesia yang terpilih sebagai peserta dalam program bergengsi ini, karena untuk bisa lolos kita harus memenuhi berbagai persyaratan mulai dari latar belakang pendidikan, kemampuan berkomunikasi, organisasi kemahasiswaan, penulisan essai, hingga Indeks Prestasi Akademik (IPK) menjadi hal yang diperhitungkan,” ungkap Jajang.

Program yang berlangsung selama 9 hari di Kota Bangkok, Amphawa, dan provinsi Chanthaburi ini menghadirkan 100 delegasi muda dari 10 negara di Asia Tenggara (ASEAN) dan Korea Selatan.

Adapun luaran dari program ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang mendalam, serta untuk membangun kerjasama bilateral dan multilateral diantara negara-negara Asia Tenggara. Selain itu, peserta didorong untuk menyadari serta menganalisis masalah yang rumit dan menantang di masa depan dengan solusi yang bisa diterapkan, khususnya dalam permasalahan lingkungan, ekonomi, dan masyarakat.*

Rilis / art

Share this: