Siapkan SDM untuk Kelola Blok Masela, FTG Unpad dan Pemprov Maluku Buka Kelas Kerja Sama

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penyelenggaraan Pendidikan Sarjana Teknik Geologi oleh Dekan FTG Unpad dan Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Provinsi Maluku di Bandung, 17 Juni 2016 *

[Unpad.ac.id, 12/07/2016] Fakultas Teknik Geologi (FTG) Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama bidang pendidikan dengan Pemerintah Provinsi Maluku. Kerja sama yang dilakukan yakni pembukaan kelas kerja sama antara FTG Unpad dengan Pemprov Maluku untuk mendidik calon-calon tenaga operator atau pengelola sumber daya alam Maluku melalui program pendidikan bagi mahasiswa Maluku dalam kelas kerja sama.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penyelenggaraan Pendidikan Sarjana Teknik Geologi oleh Dekan FTG Unpad dan Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Provinsi Maluku di Bandung, 17 Juni 2016 *
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penyelenggaraan Pendidikan Sarjana Teknik Geologi oleh Dekan FTG Unpad, Dr. Ir. Vijaya Isnaniawardhani, dan Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Provinsi Maluku, Drs. M. Saleh Thio, M.Si., di Bandung, 17 Juni 2016 *

Kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penyelenggaraan Pendidikan Sarjana Teknik Geologi antara Dekan FTG Unpad, Dr. Ir. Vijaya Isnaniawardhani, dengan  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Drs. M. Saleh Thio, M.Si., di Bandung, 17 Juni lalu.

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, program ini dimaksudkan guna menyiapkan SDM yang optimal agar masyarakat di Provinsi Maluku dapat terlibat langsung dalam mengoperasikan dan mengelola Blok Masela.

Kerja sama dilakukan guna menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo untuk menyediakan SDM di Maluku dalam rangka persiapan pengelolaan Blok Masela. Seperti diketahui, Blok Masela yang terletak di Celah Timor dan Maluku bagian selatan, merupakan salah satu blok yang memiliki cadangan gas terbesar di Indonesia dengan masa produksi lebih dari 20 tahun. Kebijakan Presiden dalam pengoperasian blok Masela melalui darat akan membuka peluang lapangan kerja sangat besar bagi masyarakat lokal.

Pembukaan kelas kerja sama ini juga telah ditegaskan oleh Gubernur Maluku Said Assagaf dalam kunjungan kerjanya ke Unpad pada April lalu.

Dalam program ini, sebanyak 30 calon mahasiswa terbaik terpilih berdasarkan seleksi dari 291 pendaftar asal 10 Kota/Kabupaten di Maluku, yaitu Ambon, Maluku Tengah, Seram Barat, Buru Selatan, Seram Timur, Maluku Tenggara, Buru, Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku Baratdaya (MBD) dan Tual.

“Hasil seleksi yang diumumkan pada 2 Juli 2016 didasarkan pada prestasi akademik (nilai raport dan konsistensinya, UAN, komposisi matapelajaran, nilai afirmasi sekolah) dengan mempertimbangkan faktor wilayah, sosial budaya dan proporsi asal pendaftar,” tulis Dekan FTG Unpad.

Masa pendidikan dari kelas kerja sama ini berlangsung selama empat tahun. Selama empat tahun, mahasiswa menempuh pembelajaran melalui tutorial, praktikum di laboratorium, praktek/kuliah lapangan, pembelajaran di studio dan kajian tugas akhir.

Diharapkan, peserta kelas kerja sama memiliki bekal kemampuan dalam penguasaan lapangan, kemampuan sains (konseptual) dan pengembangan aplikasi ilmu pengetahuan teknologi geologi berorientasi lingkungan.

Adapun, untuk melengkapi pengetahuan khusus potensi dan pengelolaan Blok Masela, kuliah lapangan juga direncanakan akan dilakukan di Kepulauan Tanimbar, lapangan-lapangan Migas yang sudah beroperasi seperti Lapangan Bulat dan Oseil. Lebih lanjut, Gubernur mengharapkan, penyelenggaraan kelas kerja sama menjadi salah satu implementasi program kerja sama yang telah terjalin baik selama ini antara Maluku dengan Unpad.*

Rilis FTG Unpad/am

Share this: