Laporan Keuangan Cermin Aktivitas Usaha, Bukan Sekadar Syarat Peroleh Kredit Bank

(Foto oleh: Arief Maulana)

[Unpad.ac.id, 21/04/2016] Penyusunan laporan keuangan harus menjadi bagian dari aktivitas wirausaha. Laporan ini digunakan untuk mengevaluasi, melakukan pengambilan keputusan, hingga sarana untuk mengembangkan usaha ke depan. Namun, aktivitas ini masih disalahkaprahkan oleh sebagian pengusaha.

(Foto oleh: Arief Maulana)
Dosen FEB Unpad, Evita Puspitasari, SE., MSi., Ak., saat menyampaikan materi pada Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang di Unpad Training Center, Jln. Ir. H. Djuanda 4 Bandung, Kamis (21/04). (Foto oleh: Arief Maulana)

“Laporan keuangan bukan dibuat pada saat kita mau meminjam uang ke bank. Itu totally salah,” kata Evita Puspitasari, SE., MSi., Ak., Praktisi Akuntasi Keuangan yang juga Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad saat memberikan materi pada Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang di Unpad Training Center, Jln. Ir. H. Djuanda No. 4, Bandung, Kamis (21/04).

Pelatihan ini menjadi bagian dari rangkaian Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Usaha Mikro yang digelar Klinik Pembiayaan Usaha Unpad dengan Bank Negara Indonesia. Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta yang sebagian besar merupakan wirausaha muda mahasiswa Unpad.

Penyusunan laporan keuangan, kata Evita, jangan hanya dibayangkan memiliki manfaat untuk mempermudah proses mendapatkan kredit di bank. Untuk sektor perbankan, laporan ini memang berguna untuk menilai layak tidaknya calon kreditur untuk mendapatkan pembiayaan.

Senada dengan Evita, Koordinator Klinik Pembiayaan Unpad, Teguh Husodo, S.E., M.Si., mengatakan, laporan keuangan merupakan cerminan dari aktivitas usaha. “Bagaimana kita bisa tahu usaha kita tumbuh, kalau tidak ada laporannya,” kata Teguh yang juga dosen FEB Unpad.

Teguh mengungkapkan penyusunan laporan dapat dilakukan meskipun pelaku usaha belum pernah mengenyam pendidikan akuntansi. Pelaku usaha dapat menyusun laporan keuangan secara sederhana.

“Tidak usah yang advance, yang penting bisa membukukan usaha-usahanya dalam suatu laporan keuangan, neraca, dan laba rugi,” kata Teguh.

Ia pun mencontohkan, bila pelaku usaha ingin mengetahui stok produk maka tinggal melihat catatan persediaan barang di neraca. Begitu juga untuk mengetahui perkembangan usaha, laporan laba rugi bisa menjadi patokan bagi pelaku usaha.

Selain mengelar pelatihan bagi pelaku usaha UMKM, Klinik Pembiayaan Usaha Unpad dengan BNI juga akan menggelar pelatihan serupa untuk perusahaan Manufaktur. Pelatihan ini akan digelar pada Jumat (22/04) besok.*

Laporan oleh Arief Maulana       

Share this: