Rektor, “Penting untuk Menggali Potensi Sumber Daya Daerah di Era Globalisasi”

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 19/02/2016] Dalam menghadapi globalisasi, kita semestinya berhati-hati dalam menjaga kekuatan sumber daya dan budaya yang dimiliki. Jangan sampai pihak lain malah berkesempatan merebut sumber daya yang kita milliki dan menghilangkan budaya asli kita.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat menjadi narasumber Asian Community Lectures di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Jumat (19/02).  (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Berpikir globalisasi, harus memperkuat periphery (daerah pinggiran –red.)kita. Kalau tidak, habis resource kita nanti, termasuk culture kita,” ujar Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad dalam acara pembukaan Asian Community Lectures di Bale Sawala, gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Jumat (19/02).

Ia mengatakan, globalisasi semestinya tidak dipandang dalam konteks antar negara, melainkan mengenai masyarakat secara umum. Dalam globalisasi, negara juga semestinya mampu untuk melindungi negaranya.

Untuk itu, Rektor mengajak mahasiswa untuk menggali potensi sumber daya yang ada di daerah-daerah, khususnya Jawa Barat, sehingga potensi tersebut lebih termanfaatkan oleh bangsa kita sendiri. “Kalau kita berpikir futuristik, the next life itu ada di desa,” ujar Rektor.

Selain itu, hal penting lainnya adalah mempertahankan budaya, terutama nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Jangan sampai, budaya atau orang asing yang masuk ke Indonesia, membuat budaya asli kita hilang.

Untuk menghadapi globalisasi, Rektor pun mengajak para mahasiswa untuk berpikir secara luas. Melalui Asian Community Lectures, diharapkan wawasan mahasiswa akan semakin luas mengingat kegiatan ini akan mendatangkan pembicara dari berbagai negara di Asia.

Rektor juga membuka kesempatan beasiswa bagi para mahasiswa yang mau melakukan mobilisasi di tingkat global dengan tetap memperjuangkan kekuatan Jawa Barat. Di setiap fakultas, terbuka kesempatan ini untuk 5 mahasiswa terpilih, dan memenuhi persyaratan berupa kemampuan akademik yang baik, kemampuan komunikasi global, dan karakter yang baik.

Ia pun berkomitmen, bahwa pimpinan universitas dan fakultas akan siap memfasilitasi para mahasiswa untuk bisa tampil lebih baik membawa bangsa ini ke mata dunia. “Unpad ingin bergerak from west java to the world,” ucap Rektor.

Asian Community Lectures di Unpad ini akan diselenggarakan hingga Juni 2016 mendatang. Ketua panitia kegiatan ini, Prof. Dede Mariana, mengatakan bahwa kegiatan ini terdiri dari perkuliahan membangun kesepahaman dan kerja sama negara-negara Asia. Selain itu, juga akan dilakukan kerja sama riset dan pertukaran mahasiswa serta dosen.

Dalam kegiatan ini, bertindak sebagai pemateri yaitu Rektor Unpad, guru besar dari sejumlah univeristas yang tergabung di One Asia Foundation, dan President One Asia Foundation. Selain di Unpad, kegiatan serupa juga dilaksanakan di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.

Sementara itu, perwakilan One Asia Foundation Indonesia, Dr. Dianni Risda, M.Ed mengatakan bahwa kuliah umum ini digelar dengan tujuan antara lain agar mahasiswa dapat menambah wawasan mengenai Asia dan dunia global, serta kegiatan ini juga dapat dijadikan sebagai jembatan penghubung lintas budaya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Share this: