Sebanyak 83 Dosen Unpad Ikuti ToT Pembimbing KKNM PPMD Integratif

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat membuka kegiatan Training of Trainer Dosen Pembimbing Lapangan KKNM PPMD Integratif Unpad di Gedung Training Center Unpad, Jln. Ir. H. Djuanda Bandung, Senin (9/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 9/11/2015] Sebanyak 83 dosen Universitas Padjadjaran mengikuti Training of Trainer Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKNM PPMD Integratif Periode Januari-Februari 2016 Unpad. Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, dan digelar mulai Senin (9/11) hingga Selasa (10/11) besok di Gedung Training Center Unpad, Jln. Ir. H. Djuanda No. 4 Bandung.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat membuka kegiatan Training of Trainer Dosen Pembimbing Lapangan KKNM PPMD Integratif Unpad di Gedung Training Center Unpad, Jln. Ir. H. Djuanda Bandung,  Senin (9/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat membuka kegiatan Training of Trainer Dosen Pembimbing Lapangan KKNM PPMD Integratif Unpad di Gedung Training Center Unpad, Jln. Ir. H. Djuanda No. 4 Bandung, Senin (9/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Ketua Tim KKNM Unpad, Rudi Saprudin Darwis, S.Sos., M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa penyeleksian DPL ini dilakukan berdasarkan penugasan dari masing-masing program studi. Para dosen yang diajukan program studi kemudian diseleksi lagi berdasarkan kebutuhan, sehingga terpilih 83 orang. Para DPL pun diwajibkan untuk mengikuti TOT ini, sebelum nantinya akan melakukan pembekalan pada mahasiswa KKNM.

Menurut Rudi, pada pelaksanaan KKNM PPMD Integratif kali ini, dosen pembimbing memiliki peran lebih besar dibandingkan pelaksanaan sebelumnya. Peran lebih besar ini akan terlihat mulai dari pemberian pembekalan sebanyak 1 SKS kepada mahasiswa, hingga pembimbingan di lapangan.

Sementara itu, Rektor mengatakan bahwa semestinya kegiatan TOT ini bukan hanya sebagai upaya pemberian pembekalan kepada para DPL, tetapi juga untuk mencari pola inovasi baru untuk pelaksanaan KKNM yang lebih baik kedepannya. Inovasi baru perlu terus dicari, dengan mengikuti pola perkembangan masyarakat yang terus bergerak dan berubah.

“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Mencari suatu pola, pemikiran, gagasan, bagaimana menjalankan proses-proses yang selama ini kita jalankan. Sasarannya apa? Harus punya dampak,” ujar Rektor.

Menurut Rektor, kegiatan KKNM dapat dijadikan sebagai wahana untuk meningkatkan kapasitas para dosen. Kegiatan KKNM pun bukan hanya terkait kegiatan pendidikan dan pengabdian, tetapi juga perlu ditekankan aspek riset. Ketiga hal tersebut perlu dilakukan secara intergrasi, dengan dosen sebagai inti pelaksananya.

Dalam pemilihan lokasi dan program KKNM, semestinya dosen sudah mulai bisa memperkirakan program apa yang akan dilaksanakan dan dampak apa yang akan diberikan. Penyelesaian berbagai masalah di masyarakat pun perlu dilakukan dengan keterlibatan berbagai disiplin ilmu.

Selain itu, bagi mahasiswa, diharapkan dapat menjadikan kegiatan KKNM sebagai wahana untuk mengembangkan kapasitas diri, terutama dari sisi softskill berupa kemampuan leadership. Dengan demikian, DPL pun diharapkan dapat mengembangkan mahasiswa ke arah sana. “Kalau kita membangun itu, semestinya dari para dosen pun harus sudah strong,” harapnya.

Dalam kegiatan TOT besok, akan hadir sebagai pembicara utama adalah Ketua Bappeda Provinsi Jawa Barat, yang akan membahas mengenai masalah, potensi, dan program pembangunan Jawa Barat di Kabupaten Majalengka, Indramayu, Subang, dan Purwakarta.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

 

Share this: