Lestarikan Tradisi Masyarakat, FIB Unpad Selenggarakan “Gelar Budaya Pangan”

prodi Sastra Sunda juga menampilkan Berbagai kreasi sambal dan lalapan khas Sunda di Gelar Budaya Pangan yang diselenggarakan FIB Unpad di Kampus Jatinangor, Senin (30/11). (Foto oleh: Juli Hantoro/FIB)*

[Unpad.ac.id, 30/11/2015] Sebagai fakultas bertitel “budaya”, tugas Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran ialah menjaga sekaligus mengenalkan segala bentuk tradisi kebudayaan Jawa Barat kepada masyarakat. Ini juga sejalan dengan amanat yang diemban Unpad, yaitu tidak ingin menjadi “menara gading” bagi masyarakat di sekitarnya.

prodi Sastra Sunda juga menampilkan Berbagai kreasi sambal dan lalapan khas Sunda di Gelar Budaya Pangan yang diselenggarakan FIB Unpad di Kampus Jatinangor, Senin (30/11). (Foto oleh: Juli Hantoro/FIB)*
prodi Sastra Sunda juga menampilkan Berbagai kreasi sambal dan lalapan khas Sunda di Gelar Budaya Pangan yang diselenggarakan FIB Unpad di Kampus Jatinangor, Senin (30/11). (Foto oleh: Juli Hantoro/FIB)*

“Apa yang dihasilkan oleh FIB, baik dari hasil penelitian maupun hak paten, tentu harus diimplementasikan menjadi produk maslahat ke masyarakat,” ujar Dekan FIB Unpad, Yuyu Yohana Risagarniwa, drs., M.Ed., PhD., saat membuka acara “Gelar Budaya Pangan” di Kampus FIB Unpad, Jatinangor, Senin (30/11).

Berbagai tradisi masyarakat Jawa Barat saat ini di ambang kepunahan akibat modernisasi masyarakatnya. Untuk itu, menurut Yuyu, FIB Unpad berupaya melestarikan kembali berbagai bentuk tradisi Sunda yang sasarannya ialah generasi muda.

“Acara Gelar Budaya Pangan ini adalah salah satu upaya mengarah ke sana,” kata Yuyu.

Terkait kegiatan Gelar Budaya Pangan, Taufik Ampera, M.Hum., ketua pelaksana kegiatan mengatakan, pangan menjadi tema kegiatan yang menjadi agenda tahunan FIB Unpad tersebut. Sejatinya, pangan merupakan aspek kultur yang tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat Sunda. Namun, tidak banyak yang tahu beragam tradisi Sunda terkait pangan.

Kekayaan tradisi pangan Jawa Barat tersebut kemudian divisualisasikan melalui foto. Taufik menuturkan, dalam foto tersebut tidak hanya ditampilkan beragam jenis komoditas pangan Jawa Barat, tetapi juga mencakup flora fauna serta ragam bentuk perkakas terkait pangan.

Pihaknya juga memamerkan replika leuit (lumbung padi di Sunda), lisung (alat penumbuk padi), replika rumah Sunda, serta perkakas yang terbuat dari bambu. Tidak ketinggalan, sekelompok mahasiswa prodi Sastra Sunda juga menampilkan berbagai kreasi sambal dan lalapan khas Sunda.

Pameran sambal dan lalapan ini merupakan tugas akhir mata kuliah Reka Bentuk Folklor di prodi Sastra Sunda. “Kreasi sambal dan lalapan ini mungkin bisa ditawarkan sebagai menu alternatif di rumah makan,” kata Taufik.

Selain pameran tersebut, Gelaran Budaya Pangan ini juga menggelar berbagai kegiatan kebudayaan, diantaranya karnaval budaya “hajat lembur”, Kursus Dasar Kebudayaan Sunda Angkatan XI dengan salah satu pematerinya ialah Prof. Ganjar Kurnia, DEA., serta gelaring buku terbitan Pusat Riset, PKM, dan Inovasi FIB Unpad.

Adapun kegiatan ini terbuka untuk umum. Berdasarkan pantauan, pameran ini dihadiri oleh peserta dari PAUD Bunda Hajar, kelompok belajar Taman Ilmu, SLB A B C kecamatan Tanjungsari, serta masyarakat umum di wilayah Jatinangor.

“Ini diharapkan bisa menjadi apresiasi bagi generasi muda untuk memperkenalkan kembali hal-hal unik yang dimiliki masyarakat Sunda,” harap Taufik.

Dalam gelaring buku terbitan FIB Unpad, pada tahun ini ada 9 buku yang diterbitkan oleh penerbit Sastra Unpad Press. Sembilan buku tersebut ditulis oleh dosen dari berbagai prodi di FIB Unpad.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

Share this: