Memahami Sejarah adalah Modal Sosial Membangun Bangsa

Direktur Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI, Dr. Ir. Sapto Supono, M.Si (kiri) didampingi Kabiro Administrasi Akademik Unpad yang bertindak sebagai moderator, Drs. Sudarma, MM (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 23/10/2015] Setiap orang perlu memahami sejarah bangsanya. Seseorang yang tidak mau memahami sejarah bangsanya akan sulit untuk maju karena dia tidak pernah tahu apa yang pernah terjadi pada bangsanya.

Direktur Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI, Dr. Ir. Sapto Supono, M.Si (kiri) didampingi Kabiro Administrasi Akademik Unpad yang bertindak sebagai moderator, Drs. Sudarma, MM (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Direktur Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI, Dr. Ir. Sapto Supono, M.Si (kiri) didampingi Kabiro Administrasi Akademik Unpad yang bertindak sebagai moderator, Drs. Sudarma, MM (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan Direktur Bina Ideologi, Karakter, dan Wawasan Kebangsaan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI, Dr. Ir. Sapto Supono, M.Si, pada Forum Dialog dalam Rangka Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Sejarah Kebangsaan di Perguruan Tinggi. Acara digelar atas kerja sama Unpad dengan Kementerian Dalam Negeri RI di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad lantai 1, kampus Jatinangor, Jumat (23/10).

Di hadapan mahasiswa, Dr. Sapto memaparkan mengenai nilai-nilai sejarah perjuangan bagi ketahanan dan kejayaan bangsa. Acara dimoderatori oleh Kepala Biro Administrasi Akademik, Drs. Sudarma, MM, dan dibuka oleh Direktur Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Sc.

Dr. Sapto pun mengatakan, jika kita ingin membangun bangsa, dibutuhkan kekuatan sosial, bukan dengan kekuatan senjata. Sementara permasalahan yang saat ini masih dihadapi bangsa Indonesia adalah terkait politik (kebijakan), pelayanan publik, dan modal sosial.

“Modal sosial itu seperti naisonalisme, patrotisme, daya juang,” ujar Dr. Sapto.

humas unpad 2015_10_23 EOS 7D 09_33_41 00069168Nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa yang perlu dimaknai adalah nilai bahari, yakni semangat yang tumbuh untuk menggali, menjelajah, melakukan inovasi, dan kreatif terhadap lautan, kemudian juga nilai religius, yaitu saling menghargai kepercayaan yang dimiliki, nilai patriotisme yaitu rasa kecintaan dan kesetiaan terhadap tanah air dan bangsanya, nilai persatuan yakni hasrat menyatukan diri untuk mencapai tujuan bersama, nilai entrepreneurship yaitu hasrat bangga atas produk Indonesia, dan nilai kepahlawanan yaitu sifat berani dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Jika kita mendalami nilai-nilai sejarah itu, kita dibangkitkan cinta tanah air, kita dibangkitkan spirit perjuangan. Itu akan ada di nurani kita dan ini adalah bentuk modal sosial,” tuturnya.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Share this: