Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Buka Pimnas 28 di Universitas Halu Oleo Kendari

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI, Intan Ahmad, PhD, saat membuka Pimnas 28 di Universitas Halu Oleo Kendari, Selasa (6/10). (Foto oleh: Purnomo Sidik)*

[Unpad.ac.id, 6/10/2015] Pekan Ilmiah Mahasiswa (Pimnas) ke-28 di Universitas Halu Oleo, Kendari, telah resmi dibuka. Pembukaan secara resmi dilakukan oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI, Intan Ahmad, PhD, dilanjutkan dengan pemukulan gong oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Nur Alam, SE., M.Si, disaksikan juga oleh Rektor UHO, Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S di Lapangan Stadion Mini Kampus UHO.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,  Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI, Intan Ahmad, PhD, saat membuka Pimnas 28 di Universitas Halu Oleo Kendari, Selasa (6/10). (Foto oleh: Purnomo Sidik)*
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI, Intan Ahmad, PhD, saat membuka Pimnas 28 di Universitas Halu Oleo Kendari, Selasa (6/10). (Foto oleh: Purnomo Sidik)*

Dalam sambutannya Prof. Intan Ahmad menyampaikan bahwa penyelenggaraan Pimnas memiliki peran penting dalam membangun kreatifitas dan penalaran ilmiah mahasiswa perguruan tinggi di seluruh Indonesia. “Karena itu, saya atas nama Kementerian Ristek Dikti memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada adik-adik mahasiswa yang hadir disini untuk berkompetisi dan mengasah kreatifitas di Pimnas untuk kejayaan bangsa ini,” tuturnya.

Ia pun memaparkan mengenai pentingnya karya ilmiah dalam pembangunan bangsa. Di era perdagangan bebas dan globalisasi saat ini, perguruan tinggi dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing mahasiswa dan lulusannya. “Ini dapat dicapai apabila kita dapat terus memupuk semangat dalam karya-karya ilmiah mahasiswa seperti yang sedang kita saksikan dan jalankan di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional kali ini,” tuturnya.

Karya dan inovasi karya ilmiah saja pun tidak cukup untuk membangun bangsa. Yang paling penting adalah mengawal karya-karya ilmiah ini dalam kerangka kewirausahaan dan semangat untuk melakukan perubahan. “Karena inovasi dan karya ilmiah sejatinya bermuara kepada transformasi sosial menuju masyarakat yang lebih baik,” paparnya.

IMG-20151006-WA0017IMG-20151006-WA0018Sementara itu Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam menantang para mahasiswa Indonesia untuk dapat selalu berpikir kreatif dan inovatif, agar dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa. “Salah satu caranya adalah ikut pada ajang Pekan Ilmiah ke-28 ini. Jadilah yang terbaik!” ujanya.

Ia juga mengatakan bahwa Pimnas merupakan ajang berkumpulnya insan-insan terbaik se-Indonesia. “Momen ini penting dan startegis karena kita sadar bahwa kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh inovasi yang ada, dan dikembangkan oleh bangsa itu sendiri,” ujar Nur Alam.

Pimnas ke-28 ini diiukuti oleh 440 tim dari 113 perguruan tinggi se-Indonesia. Pimnas kali ini mengangkat tema “Berinovasi dan Berkarya dalam Keberagaman untuk Kesejahteraan Berkelanjutan”.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga pelepasan 113 burung merpati sebagai simbol jumlah perguruan tinggi yang mengikuti ajang ini. Burung merpati dianggap sebagai bentuk kesetiaan dan tanggung jawab kepada bangsa.

Penyerahan piala bergilir pun dilakukan dari juara Pimnas tahun lalu, yakni Universitas Gadjah Mada kepada Kemenristek Dikti, dilanjutkan dengan penyerahan kepada Rektor UHO selaku tuan rumah penyelenggaraan Pimnas tahun ini.

Acara pembukaan ini juga turut dihadiri oleh Rektor Unpad, Prof. Dr. Tri Hanggono Achmad, dr dan tim delegasi Unpad untuk Pimnas ke-28.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Share this: