Unpad Jalin Kerja Sama Penelitian dengan Western Mining Network dan Krakatoa Resources Limited

Foto bersama usai penandatangangan piagam kerja sama antara Unpad dengan Western Mining Network dan Krakatoa Resources Limited, Kamis (11/06) di Hotel & Banquet Panorama Lembang. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id,12/06/2015] Pemerintah berkali-kali menekankan pengusaha tambang untuk tidak mengekspor sumber daya alam mentah. Harus ada nilai tambah agar kekayaan alam kita tidak habis begitu saja melalui eksplorasi dan ekspor secara mentah ke luar negeri.

Foto bersama usai penandatangangan piagam kerja sama antara Unpad dengan Western Mining Network dan Krakatoa Resources Limited, Kamis (11/06) di Hotel & Banquet Panorama Lembang. (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Foto bersama usai penandatangangan piagam kerja sama antara Unpad dengan Western Mining Network dan Krakatoa Resources Limited, Kamis (11/06) di Hotel & Banquet Panorama Lembang. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Demikian dikatakan Direktur Utama Western Mining Network Limited Ir. Budi Santoso, saat memberikan sambutan pada acara Penandatangan Piagam Kerja Sama Unpad dengan Western Mining Network dan Krakatoa Resources Limited, Kamis (11/06) di Hotel & Banquet Panorama Lembang.

Penandatangan piagam tersebut dilakukan oleh Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., dengan Budi, serta Rektor dengan Bima Aryo, Direktur Utama Krakatoa Resources Limited. Acara penandatanganan tersebut dihadiri oleh pimpinan universitas, unit kerja, dan fakultas di lingkungan Unpad.

Untuk memiliki nilai tambah, pihaknya bersama perusahaan Krakatoa Resources Limited sepakat melakukan kerja sama penelitian dengan Unpad. Melalui Pusat Riset Institusi Nanoteknologi & Graphene (PrintG) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unpad, pihaknya meminta Unpad melakukan analisis penelitian material tambang yang telah dieksplorasi.

“Ini adalah kerja sama ideal, dimana universitas sebagai center of excellent dan kita di industri yang memiliki oportunity material dan segi bisnisnya,” kata Budi.

Salah satu kerja sama tersebut dengan menghibahkan beberapa alat uji yang dapat digunakan oleh Unpad. Dengan alat tersebut Unpad dapat melakukan analisis terhadap beberapa sumber material agar menghasilkan hasil tambang yang berkualitas.

Sementara itu, Dr. Camellia Panatarani, M.Si., peneliti dari PrintG menjelaskan, alat hibah ini terdiri dari beberapa rangkaian untuk pemrosesan material,seperti alat penimbang, penghancur material, pemroses mineral, dan pemroses karakter SRF.

Sementara untuk proses analisis material, dilakukan uji karakterisasi terhadap mineral yang dieksplorasi oleh kedua perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan perusahaan agar mereka tahu mengenai karakteristik mineral hasil eksplorasinya.

“Mereka ambil mineralnya, lalu sampelnya dikirim ke kita. Kita uji melalui pengujian X-Ray, petrografinya, lalu kita kirim lagi,” papar Dr. Camellia.

Menurut Dr. Camellia, alat-alat yang disimpan di Laboratorium Sistem Instrumentasi dan Pemrosesan Fungsional Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad ini juga sebagian merupakan hibah dari kerja sama sebelumnya, yakni dengan PT. Grafindo Nusantara. Kerja sama dengan dua perusahaan ini juga sebelumnya berangkat dari kerja sama Unpad dengan PT. Grafindo Nusantara.

Pusat Riset yang diketuai Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc., ini menjalankan aktivitas risetnya terkait nanoteknologi dan grafit. Grafit yang diproses melalui nanoteknologi saat ini banyak digunakan dalam berbagai teknologi. Kerja sama ini juga melibatkan antara fakultas di Unpad serta beberapa peneliti di Indonesia melalui konsorsium grafit.

Kerja sama dengan dua perusahaan ini juga diapresiasi oleh Rektor. Menurutnya, kerja sama akademisi dengan industri merupakan salah satu wujud meningkatkan daya saing.

“Kalau kita bisa membangun network dengan berbagai pihak, maka sinergi kita akan memperkuat berbagai potensi yang ada,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

Share this: