Rektor Unpad, “Mahasiswa Adalah Bagian Strategis dari Pengembangan Bangsa”

Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat berbicara di depan para mahasiswa pada Dialog Pengembangan Kemahasiswaan Unpad di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, kampus Jatianngor, Sabtu (31/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 1/06/2015] Mahasiswa adalah bagian strategis dari pengembangan bangsa ini. Dengan demikian, mahasiswa harus memiliki peran penting dalan mendorong daya saing bangsa. Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. mengatakan bahwa yang terpenting dilakukan mahasiswa adalah menumbuhkan sikap interdependensi dan academic leadership.

Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat berbicara di depan para mahasiswa pada Dialog Pengembangan Kemahasiswaan Unpad di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, kampus Jatianngor, Sabtu (31/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat berbicara di depan para mahasiswa pada Dialog Pengembangan Kemahasiswaan Unpad di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, kampus Jatianngor, Sabtu (31/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Masa depan bangsa ini tidak dapat dipungkiri itu ada di tangan para generasi muda, dan generasi muda yang potensial tidak dapat dipungkiri juga adalah mahasiswa,” ujar Rektor pada acara Dialog Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran. Acara diselenggarakan di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, kampus Jatinangor, Sabtu (31/05).

Interdependensi (saling ketergantungan ) terutama diperlukan mengingat semakin kompleksnya permasalahan yang terjadi saat ini. Ide, pendapat, dan pandangan mahasiswa pun diharapkan dapat menjadi satu bagian dari universitas ini.

“Kalau kita tidak merasa punya ketergantungan, jangan harap kata koordinasi bisa muncul dengan baik. Penting membangun ini karena kalau itu tidak dibangun pemahamannya, ya semua akan berjalan sendiri-sendiri. Dan pada akhirnya sebetulnya tidak mungkin kita optimal menjalankan kegiatan tersebut,” ujar Rektor.

Kerja sama dan interdependensi juga memerlukan adanya kemampuan memimpin. Rektor pun menegaskan, proses leadership yang ada di mahasiswa, tentu harus memiliki ciri akademik yang kuat. Mahasiswa dihimbau untuk menggali ilmu yang didapat di bangku perkuliahan untuk menjalankan proses kepemimpinan. “Kalau itu dijalankan, itu bedanya mahasiswa berorganisasi dengan yang bukan mahasiswa,” ucapnya.

Ciri kuat academic leadership, ungkap Rektor adalah harus kuat referensi n dan evidence-nya. Tidak pernah menyampaikan sesuatu berdasarkan “yang saya dengar” atau “kata si itu”, dan sebagainya.

Selanjutnya, jika interdependensi dan academic leadership sudah terbangun, “Maka tantangan untuk mendorong daya saing bangsa bukan sukar lagi untuk dijalankan,” ujar Rektor.

Berbicara mengenai daya saing bangsa, Rektor mengatakan bahwa janganlah persaingan ini muncul sebagai sifat kompetisi. Hal yang terpenting adalah dengan membangun keunggulan. “Saudara pasti punya daya saing kalau modal kuatnya Saudara punya keungguan,” tuturnya.

Rektor pun menerima usulan, ide, dan pemikiran dari mahasiswa, terutama dalam rangka membangun program unggulan. Rektor berjanji akan mencatat dan memfasilitasi berbagai ide dan saran dari para mahasiswa. Dukungan dari Unpad akan diprioritaskan untuk program dalam rangka membangun keunggulan. “Akan kami support sungguh-sungguh yang membangun keunggulan,” janjinya.

Pada kesempatan tersebut, turut hadir Abah Iwan Abdurahman, penggubah Hymne Unpad. Di hadapan mahasiswa, Abah Iwan menceritakan perjuangannya selama menjadi mahasiswa Unpad, termasuk proses penggubahan lagu yang kini menjadi Hymne Unpad. Ia mengungkapkan, Hymne Unpad pada saat itu merupakan lagu mahasiswa. Abah Iwan pun menegaskan bahwa Hymne harus menjadi spirit dalam melakukan sesuatu.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh*

Share this: