Rektor, “Masterplan Revitalisasi SPLPP Arjasari Harus Selesai Tahun Ini”

Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. (kedua dari kanan) bersama rombongan pimpinan universitas dan fakultas saat meninjau SPLPP Unit Arjasari. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 15/05/2015] Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., bersama Wakil Rektor, Kepala Biro dan pimpinan fakultas di lingkungan Unpad mengunjungi Sanggar Penelitian Latihan & Pengembangan Pertanian (SPLPP) Unit Arjasari di Desa Arjasari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Rabu (13/05).

Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. (kedua dari kanan) bersama rombongan pimpinan universitas dan fakultas saat meninjau SPLPP Unit Arjasari. (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. (kedua dari kanan) bersama rombongan pimpinan universitas dan fakultas saat meninjau SPLPP Unit Arjasari. (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dalam kunjungan tersebut, Rektor bersama rombongan meninjau beberapa wilayah di lahan yang memiliki luas 200 hektar itu. Dipandu oleh Site Manager SPLPP Unit Arjasari, Drs. Suhendar, M.I.Kom., rombongan meninjau lahan yang digunakan untuk penelitian di bidang pertanian, serta kondisi bangunan yang ada di wilayah tersebut.

“Dari 200 hektar, 165 hektar merupakan lahan yang bisa kita olah. Sisanya termasuk jalan akses dan sebagian ada yang masih digunakan oleh masyarakat,” tutur Suhendar.

Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Unpad, Dr. Ir. H. Sudrajat, M.P., menjelaskan lebih lengkap mengenai kondisi SPLPP Unit Arjasari. Pengelolaan lahan Arjasari oleh Faperta Unpad didasarkan atas pemberian Hak Guna Pakai atas Tanah dari Pemerintah RI pada 1980. Dalam kurun waktu hingga 1995, SPLPP menggelar kegiatan akademik untuk Program DI hingga D III Fakultas Pertanian, dan rutin menggelar pelatihan pertanian.

“Bahkan pemerintah pernah meminta kami menggelar pelatihan pertanian bagi para transmigran,” ujarnya.

Pada 1995, perusahaan asal Perancis menggunakan lahan SPLPP untuk kegiatan perkantorannya. Namun, kegiatan tersebut terhenti hingga 1997 dan menyisakan beberapa lahan dengan kondisi kritis. Hal ini juga diperparah dengan adanya penggunaan lahan secara sepihak oleh masyarakat sekitar pasca era Reformasi 1998.

Praktis lahan SPLPP Unit Arjasari menjadi kurang terawat. Beberapa fasilitas seperti asrama dan gedung perkuliahan rusak termakan usia. Padahal, lahan SPLPP Unit Arjasari telah banyak menghasilkan beberapa penelitian, diantaranya menghasilkan beberapa varietas dan teknologi pengolahan kacang kedelai, hingga menghasilkan 100 inbreed tanaman jagung.

Dr. Sudrajat menambahkan keadaan danau (check dam) di kawasan atas SPLPP sudah lama hilang akibat banyaknya timbunan tanah di kawasan danau. Menurut Dr. Sudrajat, keberadaan danau tersebut sangat penting guna mencegah erosi tanah di bawahnya.

Untuk itu, pihaknya akan kembali merevitalisasi kawasan ini menjadi wahana pembelajaran dan penelitian bagi civitas akademika Unpad. Pihaknya pun meminta fakultas lain untuk ikut meramaikan SPLPP Arjasari dengan melakukan beberapa penelitiannya di sini.

Beberapa revitalisasi yang akan dilakukan diantaranya pemetaan kembali kawasan SPLPP Arjasari termasuk dibuatkan SOTK-nya, perbaikan sarana dan fasilitas, pembuatan bendungan dan tembok pembatas, hingga kontrak kerja sama antara SPLPP dengan kelompok tani maupun instansi lain.

Sementara itu Rektor mengapresiasi program revitalisasi yang akan dilakukan oleh Faperta Unpad. Langkah awal yang harus segera dilakukan adalah membuat masterplan perencanaan terkait revitalisasi kawasan SPLPP Arjasari.

“Dalam tahun ini masterplan tersebut harus segera diselesaikan,” ujar Rektor.

Rektor menginginkan lahan SPLPP ini kembali diisi oleh beragam penelitian yang sifatnya bergulir. Melalui program Academic Leaderships Grant (ALG), Rektor berharap dapat memanfaatkan kawasan ini untuk dijadikan wahana penelitian sehingga menghasilkan produk-produk unggulan yang bermanfaat.

“Dengan luas lahan 200 hektar, kita jangan dulu memikirkan volume produk yang dihasilkan. Tapi yang terpenting adalah pikirkan dulu value-nya. Dengan demikian kita akan terus mendorong pengembangan SPLPP secara terus bergulir,” kata Rektor.

Terkait dengan masyarakat sekitar SPLPP, Rektor meminta agar dilakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat agar tidak lagi mengolah lahan SPLPP secara sepihak. Di kawasan tersebut juga direncanakan akan dibangun Bumi Walagri Padjadjaran, pusat pelayanan kesehatan yang dikelola Unpad bagi masyarakat di Desa Arjasari.*

Laporan oleh: Arief Maulana

Share this: