Mahasiswa Geologi Unpad Presentasi di Geoscience Technology Workshop di Selandia Baru

Dua dari 4 mahasiswa FTG Unpad yang tampil pada Geoscience Technology Workshop di Selandia Baru *

[Unpad.ac.id, 13/05/2015] Fakultas Teknik Geologi (FTG) Universitas Padjadjaran kembali berpartisipasi dalam ajang berskala internasional. Kali ini, satu tim dari FTG Unpad menghadiri “Geoscience Technology Workshop” yang diselenggarakan oleh AAPG Asia-Pacific Region pada 21-23 April 2015 lalu di Wellington, ibukota Selandia Baru.

Dua dari 4 mahasiswa FTG Unpad yang tampil pada Geoscience Technology Workshop di Selandia Baru *
Dua dari 4 mahasiswa FTG Unpad yang tampil pada Geoscience Technology Workshop di Selandia Baru *

Tim ini beranggotakan 4 orang mahasiswa. Mereka adalah Muhammad Tressna Gandapradana, Taufan Tryastono, Achmad Chaidar, dan M Irwan Pernando Napitupul. Bertindak sebagai dosen pembimbing adalah Dr. Abdurrokhim, ST., MT.

Acara ini dihadiri oleh lebih dari 50 peserta yang berasal dari berbagai negara dan sebagian besar dihadiri oleh profesional dan ahli di bidang Geoscience. Rangkaian dari event ini berupa 2 hari workshop pada tanggal 21-22 April 2015, diikuti dengan fieldtrip pada tanggal 23 April 2015.

“Ada yang berasal dari Amerika, Inggris, Australia, Korea Selatan, dan dari New Zealand sendiri. Sepertinya hanya kita yang masih undergraduate dan kita satu-satunya tim mahasiswa dari Indonesia. Jadi disini kita membawa nama Unpad dan bangsa Indonesia untuk berbicara banyak di event internasional,” ungkap Chaidar dalam rilis yang diterima Humas Unpad.

Persiapan yang dibutuhkan untuk mengikuti kegiatan ini pun terbilang tidak sebentar. “Persiapan telah dimulai pada bulan September 2014 saat diumumkan bahwa akan diadakan event GTW 2015 di Wellington. Kemudian kami semua mempersiapkan abstrak research paper yang akan diajukan. Selanjutnya pada bulan November kami mendapatkan pemberitahuan perihal pengumuman penerimaan abstrak dan alhamdulillah kita lolos untuk presentasi di sana,” kata Taufan.

Adapun tema penelitian yang diusung adalah ‘Modern Depositional System of Kepulauan Seribu Carbonate as Analogues for Petroleum Reservoir’. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter fasies dan distribusi lateral karbonat di kepulauan seribu dengan metode surface mapping. Setelah diketahui karakter dan distribusi, dilakukan juga prediksi terhadap kualitasnya sebagai reservoir minyak dan gas bumi kelak sehingga dapat menjadi analog untuk reservoir dibawah permukaan.

“Indonesia memiliki area yang cukup beragam untuk dipelajari mulai dari lingkungan vulkanik, delta, fluvial hingga karbonat. Kompleks karbonat kepulauan Seribu ini pun cukup luas dan terbilang unik dibanding model dari belahan dunia lainnya. Sangat disayangkan kalau yang meneliti malah bukan kita sebagai warga negara Indonesia,” tutup Tressna. *

Rilis oleh: HMG Unpad / art

Share this: