Mahasiswa Faperta Unpad Raih The Best Presentation di Hokkaido Indonesian Student Association Scientific Meeting

Supriady R. P Siregar (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 6/04/2015] Mahasiswa Fakultas Pertanian Unpad, Supriady R. P Siregar berhasil meraih penghargaan The Best Presentation kategori Environmental Engineering di 12th Hokkaido Indonesian Student Association Scientific Meeting, di Sapporo, Hokkaido, Jepang, 21 Maret 2015 lalu. Ia meraih penghargaan tersebut setelah mempresentasikan proyek ilmiahnya, Revolution Water Treatment with Nano Filter Technology.

Supriady R. P Siregar (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Supriady R. P Siregar (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Jadi bagaimana cara treatment air agar bisa dikonsumsi. Dari air hujan, dari air apapun. Itu bisa di­-treatment menjadi air siap minum atau siap dikonsumsi,” ungkap pria yang akrab disapa Ady ini saat ditemui di ruang UPT Humas Unpad, Jumat (3/04) lalu.

Ady merupakan salah satu mahasiswa Indonesia yang lolos seleksi untuk mengikuti ajang tersebut. Seluruh makalah peserta yang lolos pada ajang tersebut pun akan dimuat di jurnal internasional terindex Scopus. Kegiatan bertema “Lingkungan” tersebut diikuti oleh para mahasiswa dari sejumlah negara di Asia.

Menurut Ady, ia membuat proyek ilmiah tersebut karena melihat tingginya curah hujan di Indonesia namun tidak diiringi dengan cara pemanfaatannya. “Kita belum punya manajemen yang baik untuk mengatasinya. Yang sebenarnya berkah, tapi buat kita justru menjadi masalah,” ujar mahasiswa Agroteknologi angkatan 2013 ini.

Ia melihat, ketika musim hujan, yang terjadi justru banjir di sejumlah daerah. Sebaliknya ketika musim kemarau, yang terjadi justru kekeringan. “Nah dengan alat saya ini, akan mampu mengantisipasi banjir dan akan mampu memenuhi kebutuhan air pada saat musim kemarau tiba,” tutur Ady.

Saat ini, karya yang ia buat masih berupa prototype dan akan terus ditingkatkan agar bisa direalisasikan. Ady sendiri menyebutkan alatnya itu dapat diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat satu desa. “Karena untuk merealisasikannya harus ada satu daerah percontohan,” ujarnya.

Sistem kerja alat tersebut, yaitu air (dari hujan atau limbah rumah tangga) ditampung di water polder tank yang ada di setiap rumah untuk selanjutnya mengalir ke water polder tank besar yang akan ada di setiap perumahan atau desa. Air tersebut kemudian akan mengalami sejumlah proses penyaringan sehingga air dapat terbebas dari sejumlah partikel berbahaya dan bakteri. Selain dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, alat tersebut juga dapat meminimalisir air yang tergenang di jalanan.

Sebelumnya, alat yang Ady buat bersama rekannya, M. Sayyid Aziz (Faperta 2013) dan M. Rifky Anugrah (FTG 2010), dengan dibawah bimbingan dosen Faperta Unpad Dr. Rija Sudirja, S.P., M.T. itu telah berhasil meraih penghargaan di sejumlah ajang dalam negeri. Kali ini, meraih penghargaan internasional menjadi kebanggaan tersendiri baginya, terutama dalam upaya membanggakan almamater dan keluarga.

Kedepannya, Ady berkomitmen akan terus berkarya demi menghasilkan inovasi yang dapat berkontribusi untuk masyarakat. Ady sendiri hingga saat ini telah melakukan sejumlah penelitian dan mengikuti berbagai kompetisi. Ia memang berkeyakinan, agar dapat terus berkarya, berkontribusi, dan mampu memberikan ide-ide kreatif untuk masyarakat. “Itu yang menjadi semangat saya untuk terus berinovasi memberikan sesuatu yang bermanfaat,” ujar Ady.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

 

Share this: